Melihat Seni Merajut Renda yang Jadi Warisan Budaya di Kota Bruges Sejak Abad 16

- Senin, 1 Mei 2023 | 09:00 WIB
Salah satu toko yang menjual hasil rajutan di kota Bruges. (Z Creators/Fabiola Lawalata)
Salah satu toko yang menjual hasil rajutan di kota Bruges. (Z Creators/Fabiola Lawalata)

Mengunjungi kota Bruges di Belgia yang kental akan peninggalan abad pertengahannya adalah kunjungan yang wajib dilakukan jika kamu berencana mengunjungi Belgia. Kota ini disebut sebagai Venice of The North karena dialiri kanal dan ratusan jembatan, dipenuhi bangunan Medieval bergaya Gothic.

Seni merajut renda dengan tangan merupakan seni dan warisan budaya khas kota Bruges sejak awal abad ke 16, di mana setiap ibu mengajarkan anak perempuan mereka merajut. Rajutan khas Bruges menggunakan tangan dibantu dengan alat bobbin lace, semacam sepul benang dan bantal.

Baca Juga: Unik, Pria di Peru Harus Bisa Merajut Agar Bisa Dapat Jodoh

Kain lace sempat identik dengan gaya orang tua, padahal lace merupakan salah satu jenis kain yang bisa memberi kesan feminin dan elegan. Namun sekarang, semua yang bermotif klasik kembali hadir dan menjadi trend. 

-
Hasil rajutan di sebuah toko di kota Bruges. (Z Creator/Fabiola Lawalata)

Tercatat pada awal abad 20, ada sekitar 47.000 pembuat renda di Belgia. Sekitar 70% dari mereka bekerja di Bruges, alasan tepat untuk membangun sekolah khusus pembuatan renda Bruges Lacemaking School pada tahun 1911. 

Jika tertarik dengan sejarah renda khas Bruges, ada museum Kantcentrum (Lace Centre) yang dilengkapi dengan multimedia yang atraktif mengenai seluk beluk seni pembuatan renda ini.

Di Bruges banyak toko menjual beragam produk yang terbuat dari bordiran renda dan bisa dijadikan pilihan untuk dibeli sebagai oleh-oleh. Produk yang dijual beragam, mulai dari sepatu bayi, tas wanita, telapak meja beragam ukuran sampai payung yang dihiasi renda khas Bruges.

-
Hasil rajutan di sebuah toko di kota Bruges. (Z Creator/Fabiola Lawalata)

Baca Juga: Bukan Hanya untuk Nenek-nenek, Merajut Bagus untuk Kesehatan Mental Lho

Harganya mengikuti ukuran dan tingkat kesulitan model lace tersebut, paling murah seharga Rp100 ribu untuk saputangan, lalu sepatu bayi dijual seharga Rp500 ribu.

Artikel Menarik Lainnya:

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

-
Z Creators.

 

Editor: Z Creators

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X