Ini Bedanya Pencak Silat Indonesia & Malaysia yang Baru Diakui UNESCO

- Selasa, 17 Desember 2019 | 13:23 WIB
ilustrasi/pixabay
ilustrasi/pixabay

Indonesia memiliki sejumlah seni bela diri tradisional, salah satunya ialah Silat. Seni bela diri yang berasal dari Jawa dan Sumatera Barat ini bahkan sudah terkenal hingga ke luar negeri.

Pada Kamis (12/12), Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah meresmikan bahwa pencak Silat Indonesia masuk dalam daftar warisan budaya takbenda. Selain Indonesia, Silat dari Malaysia juga masuk dalam daftar warisan budaya tak benda. Keputusan ini diambil setelah diadakan Sidang ke-14 Komite Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di Bogota, Kolombia.

-
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Meskipun sama, namun seni bela diri Silat dari Indonesia dan Malaysia memiliki perbedaan. Kama Pradipta selaku Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Kementerian Luar Negeri mengatakan, pencak Silat Indonesia mengandung tradisi nilai warisan budaya leluhur. Selain itu, Silat Indonesia juga mencakup aspek mental, spiritual dan artistik. Ini bisa dilihat dari musik dan instrumen musik tradisional serta senjata tradisional yang digunakan.

“Tradisi Pencak Silat Indonesia mengajarkan keseimbangan antara hubungan dan keterkaitan antara Tuhan, manusia, dan alam,” kata Kama.

Tak hanya itu, Pencak Silat juga menekankan pada seni bela diri yang positif, bukan ofensif, dan menjaga keseimbangan tata sosial serta menjadi bagian dari ritual upacara tradisional.

-
ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Sedangkan Silat Malaysia lebih menekankan pada aspek ilmu seni bela diri berikut gerakan-gerakan olahraganya.

“Dari aspek warisan nilai luhurnya, Malaysia mencantumkan bahwa Silat adalah warisan budaya Semenanjung Melayu, contohnya ilmu Silat Harimau,” tutur Kama.

Sebenarnya, Indonesia pernah mengajak Malaysia untuk mengajukan seni bela diri Silat bersama-sama ke UNESCO, seperti saat mengajukan pantun. Namun, karena adanya perbedaan pandangan di antara keduanya, baik Indonesia dan Malaysia memilih mengajukannya sendiri-sendiri.

Dengan peresmian Silat sebagai warisan budaya, maka bertambahlah total warisan budaya dari Indonesia. Adapun warisan budaya Indonesia yang sudah diakui UNESCO meliputi, Wayang, Batik, Pelatihan Batik, Angklung, Tari Saman, Noken, Tiga Genre Tradisi Tari Bali dan Kapal Pinisi.

-
ANTARA FOTO/Rahmad

Ke depannya, Indonesia akan mengajukan segala bentuk kekayaan warisan budaya ke UNESCO.

Tahun 2020 mendatang, Indonesia telah menyiapkan sejumlah nominasi warisan budaya dan ingatan kolektif dunia untuk diajukan ke UNESCO. Di antaranya, Kebun Raya Bogor, Jalur Rempah dan Historical Landmark along the Cosmological Axis of the City of Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia, Arsip Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok dan Pidato Soekarno “To Build the World a New” sebagai memory of the world, serta pengajuan salah satu geopark nasional (Natuna, Banyuwangi, Pongkor-Bogor) sebagai geopark global UNESCO.

“Ini menjadi tekad kita dengan pemangku kepentingan nasional lainnya untuk mengajukan warisan budaya kita bukan hanya menjadi milik Indonesia tetapi juga milik dunia,” jelas Kama.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X