Kisah Pria Autis yang Tak Bisa Baca sampai Umur 18 Tahun, Kini Jadi Profesor di Cambridge

- Jumat, 3 Maret 2023 | 12:43 WIB
Kisah Pria Autis yang Tak Bisa Baca Kini Jadi Profesor di Cambridge (Situs Universitas Cambridge)
Kisah Pria Autis yang Tak Bisa Baca Kini Jadi Profesor di Cambridge (Situs Universitas Cambridge)

Jason Arday (37) didiagnosis menderita gangguan spektrum autisme dan keterlambatan perkembangan ketika dia masih kecil. Ia tidak bisa berbicara sampai dia berumur 11 tahun.

Kondisi seperti itu mengharuskannya menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi. Arday tidak bisa membaca atau menulis sampai dia berumur 18 tahun.

Kurang dari satu dekade yang lalu, Arday diberi pandangan yang menghancurkan, yakni dirinya mungkin perlu tinggal di fasilitas tempat tinggal yang dibantu. Namun, ia menolak untuk melakukannya.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Autisme pada Anak Bisa Dideteksi Pakai Rambut, Gimana Caranya?

Dalam kamarnya, ia menuliskan "bekerja di Oxford atau Cambridge" di dinding kamar tidur ibunya. Tulisan tersebut menjadi hal yang memperkuat, dan sebagai salah satu tujuan seumur hidupnya.

Kini, dia adalah profesor kulit hitam termuda di Universitas Cambridge. Ia mengajar sosiologi pendidikan. Saat itu, Arday tak pernah terpikirkan sama sekali kalau cita-citanya akan terwujud.

“Seoptimis apapun saya, tidak mungkin saya berpikir itu akan terjadi. Jika saya adalah orang yang bertaruh, kemungkinannya sangat lama. Benar-benar gila," kata Arday kepada The Times of UK yang dilansir Jumat (3/3/2023).

Arday mengatakan, kalau dirinya tidak pernah memiliki seorang mentor yang mengajarinya menulis untuk akademisi, yang menyebabkan sejumlah penolakan, sampai akhirnya ia mencapai tujuannya untuk mengajar di Universitas Cambridge.

Baca Juga: Heboh Nick Carter BACKSTREET BOYS Dituding Merengut Keperawanan Gadis Autis di Bawah Umur

“Semua yang saya kirimkan ditolak dengan keras. Proses peer review sangat kejam, hampir lucu, tetapi saya memperlakukannya sebagai pengalaman belajar dan, anehnya, mulai menikmatinya, ” jelasnya kepada The Times.

Dalam menghadapi situasi yang sulit itu, ia sangat ingin mengubah kehidupannya yang lebih baik. Arday pun melanjutkan untuk mendapatkan dua kualifikasi master setelah menerima gelar pendidikan jasmani dan studi pendidikan dari University of Surrey, dan kemudian mendapatkan gelar PhD dari Liverpool John Moores University pada 2016.

“Banyak akademisi mengatakan bahwa mereka tersandung pada pekerjaan ini, tetapi sejak saat itu, saya bertekad dan fokus, saya tahu bahwa ini akan menjadi tujuan saya," tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X