Begini Wujud Kamar Pingit RA Kartini, Saksi Bisu Perjuangan Meraih Kesetaraan

- Kamis, 21 April 2022 | 10:11 WIB
Kamar pingit Raden Ajeng Kartini. (Dedy Setyawan/IDZ Creators)
Kamar pingit Raden Ajeng Kartini. (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam dunia pendidikan dan emansipasi wanita akan terus dikenang dan menjadi bagian sejarah bangsa. Tapi tahukah kamu jika ada satu tempat yang menjadi saksi bisu bagaimana Raden Ajeng Kartini berjuang yaitu kamar pingit. 

Ya, kamar pingit Raden Ajeng Kartini berada di Jalan Kartini No 1, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Teparnya berada di dalam Rumah Dinas Bupati Jepara. Jangan membayangkan, kamar pingit sebuah tempat yang suram. 

-
Kamar pingit Raden Ajeng Kartini. (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Ruangan berdimensi sekitar 6x5 meter persegi ini merupakan bagian dari sebuah keraton, yakni tempat bertahta raja atau penguasa pada zaman dulu. Dulunya, bangunan ini dapat menampung ratusan orang dan terbagi dalam berbagai ruang. 

Nah, kamar pingit terletak di bagian belakang. Kamar ini berada di sisi kanan, dengan pintu dari kayu jati setinggi lebih kurang dua meter berwarna krem. Di dalamnya terdapat sebuah ranjang kayu berukir khas Jepara tanpa kasur. 

-
Kamar pingit Raden Ajeng Kartini. (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Di sebelah kanan ranjang terdapat tempat yang biasanya digunakan untuk menyimpan perhiasan. Di atas ranjang ada tempat obat, serta lukisan-lukisan karya Kartini. Lalu ada juga meja rias, meja, dan kursi belajar. Ada juga cermin bulat, papan permainan dakon, dan alat untuk membatik.

Pada dindingnya tertempel lukisan diri Kartini, ibu kandungnya Mas Ayu Ngasirah dan potret Kartini beserta keluarganya. Lantainya tegel, berwarna gelap mengkilat. Momok bagi Kartini sebenarnya adalah kekangan tradisi Jawa waktu itu, pingitan. 

-
Kamar pingit Raden Ajeng Kartini. (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Pingitan adalah tradisi yang bertujuan mengurung perempuan sebelum ada laki-laki yang meminangnya. Kebiasaan ini konon ditujukan agar perempuan dapat mempersiapkan diri menjadi istri bagi suaminya dan pendidik bagi anak-anaknya kelak. 

Di dalam kamar pingitan, Kartini tak hanya menulis tetapi juga melakukan kegiatan lain seperti melukis dan membatik. Orangtua melarang perempuan kelahiran 21 April 1879 itu keluar dari rumah. Kartini harus rela meninggalkan masa kecilnya yang suka belajar dan haus ilmu pengetahuan.

Ia sempat belajar di Sekolah Kelas II Belanda. Ia juga belajar Bahasa Jawa, memasak, menjahit, dan agama. Di usia 12 tahun, Kartini menamatkan pendidikan sekolah dasarnya. Saat menjalani masa pingitan, hidupnya berubah. 

-
Kamar pingit Raden Ajeng Kartini. (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Ia kesepian karena tak bisa melanjutkan pendidikan. Sementara keluarganya memegang teguh adat lama dan tak mendukung Kartini untuk kembali bersekolah. Masa pingitannya berakhir saat Kartini berusia 24 tahun. 

Namun ia harus kembali melewati perubahan. Sebab, ia menikah dengan Bupati Rembang. Sang suami lantas membawa Kartini ke Rembang. Keinginan Kartini tak padam. Ia menulis surat pada teman-temannya di Belanda untuk membantu mengangkat derajat perempuan Indonesia. 

Pada (13/9/1904), Kartini melahirkan putranya yang dinamakan Soesalit Djojoadhiningrat. Namun empat hari menikmati masa-masanya sebagai ibu, Kartini meninggal. Jenazahnya dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

-
Kamar pingit Raden Ajeng Kartini. (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Keteguhan Kartini yang tertulis dalam surat-suratnya menarik perhatian J.H. Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda dari tahun 1900-1905. Abendanon lalu mengumpulkan dan membukukan surat-surat Kartini.

Buku itu diberi judul 'Door Duisternis tot Licht'. Artinya yaitu 'Dari Kegelapan Menuju Cahaya'. Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Lalu pada 1922, Balai Pustaka menerbitkan buku itu dalam versi bahasa Melayu. Judul buku diterjemahkan menjadi 'Habis Gelap Terbitlah Terang’.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.

-
IDZ Creators

 

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

20 Puisi Galau tentang Cinta yang Bikin Baper

Minggu, 12 Mei 2024 | 19:40 WIB
X