Enggak Kalah dengan Jepara, Ukiran Bali Juga Diekspor hingga Eropa dan Amerika

- Senin, 28 Maret 2022 | 11:00 WIB
Ukiran Bali mendunia. (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)
Ukiran Bali mendunia. (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Selain terkenal sebagai surganya pariwisata kelas dunia, Bali juga punya ukiran kayu yang reputasinya enggak kalah. Salah satu daerah di Bali yang terkenal sebagai penghasil ukiran kayu dengan nilai seni tinggi adalah Kabupaten Gianyar.

Ukiran kayu asal Gianyar memiliki bentuk yang khas, detail ukirannya rapi, dan bahan bakunya berkualitas tinggi. Maka enggak heran jika harga jualnya pun tinggi.

-
Ukiran Bali mendunia. (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Nah, salah satu galeri yang cukup terkenal di Gianyar adalah Taksu Bali Art Gallery yang ada di Jalan Cok Rai Pudak, Peliatan, Kecamatan Ubud. Galeri milik I Putu Aditya Prabawa Budiasa ini memiliki koleksi ukiran hingga ribuan dengan bentuk yang beragam.

Ada yang berbentuk manusia, binatang, dan juga wayang. Singkatnya, semua jenis ukiran khas Bali ada di sini, mulai dari jenis pepatran, kekarangan, keketusan, dan ukiran patung semuanya ada.

-
Ukiran Bali mendunia. (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Ukiran di galeri milik keluarga Budiasa ini sekitar 80 persennya diekspor ke luar negeri, seperti ke Singapura, Eropa, hingga Amerika. Bahkan beberapa negara sudah menjadi kolektor atau pelanggan tetap karena ada kerjasama sebagai mitra, diantaranya Jepang, Cina dan Kanada. 

Ukiran dari Taksu Bali Art gallery sangat diminati karena memiliki ciri khas tersendiri dan sulit ditemui di galeri lain. Termasuk dari segi bahan bakunya.

-
Ukiran Bali mendunia. (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Bahan baku kayu yang digunakan di Taksu Bali Art Gallery jenisnya beragam, mulai dari kayu suar (trembesi), waru, kamboja, hingga bonggol kayu jati. Bahan baku tersebut ada yang didapat dari Bali, dan ada juga yang didatangkan dari Jawa, Sumatera dan Kalimantan.

Untuk harga, patung ukiran kayu dari galeri ini dijual mulai harga Rp200 ribu hingga ratusan juta. Bahkan ada juga yang terjual hingga miliaran rupiah.

-
Ukiran Bali mendunia. (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Ukiran kayu buatan Taksu Bali Art Gallery memang bukan produk sembarangan. Apalagi jika melihat proses pembuatan satu ukiran patung saja bisa mencapai satu hingga empat bulan, karena harus melalui beberapa tahapan.

Lamanya proses pengerjaan juga tergantung pada jenis kayu, besar kecilnya ukiran dan sedikit banyaknya detail ukiran yang dibuat. Sehingga lama pengerjaan ukiran dari setiap pemahat sangat bervariasi.

-
Ukiran Bali mendunia. (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Salah satu produk ukiran Taksu Bali Art Gallery adalah patung Banteng Wulung yang dipajang di halaman gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. Patung yang konon dibuat dari fosil kayu yang ditemukan di kedalaman 30 meter dari permukaan tanah ini, menjadi ikon baru di gedung pasar modal tersebut.

Patung Banteng Wulung diresmikan pada 13 Agustus 2017, saat peringatan ulang tahun ke-40 diaktifkannya lagi pasar modal Indonesia.

-
Ukiran Bali mendunia. (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Meskipun berhasil meraih banyak kesuksesan khususnya dalam hal penjualan produk, bukan berarti perjalanan bisnis Taksu Bali Art Gallery mulus tanpa kendala. Terutama kendala dalam hal proses ekspor ke luar negeri.

Pemilik galeri ini sering merasa dipersulit, bukan di negara tujuan ekspor melainkan justru di dalam negeri. Utamanya soal perizinan bahan baku, meski sudah dilengkapi dengan dokumen yang dibutuhkan. Sehingga harus masuk karantina.

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X