Self esteem merupakan unsur penting yang seharunya dimiliki oleh setiap anak agar ia merasa dicintai, diperhatikan, dan dihargai. Unsur ini jelas diperlukan untuk membantu anak menjalani tumbuh kembangnya dengan cara yang baik saat ia sudah mulai berbaur di lingkungannya.
Jika seorang anak telah memiliki self esteem yang baik, kelak ia akan tumbuh menjadi sosok dewasa yang peduli pada diri sendiri serta lebih peka pada keadaan lingkungan sekitarnya.
Lalu bagaimana cara menumbuhkan self esteem pada anak yang belum memilikinya? Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan para orang tua demi membangun self esteem dalam diri sang anak.
1. Beri Contoh dan Ajarkan Mengenai Hal Baru
Ketika kamu ingin mengajarkan sesuatu hal untuk pertama kalinya pada anakmu, sebaiknya kamu mulai dengan cara memberi contoh terlebih dahulu bagaimana cara yang benar untuk melakukannya.
Setelah itu, biarkan mereka mencoba berusaha dengan sendirinya tanpa dibantu sama sekali. Meskipun mereka melakukan kesalahan, tetap dukung dan semangati anak agar mereka terus mau belajar dan mencoba.
2. Jadilah Role Model yang Baik
Seperti yang sudah kita ketahui, pada umumnya anak merupakan pengamat sekaligus peniru yang sangat baik. Maka dari itu, sebagai orang tua, kamu harus menjadi panutan yang dapat dibanggakan dan memberikan contoh yang baik bagi anak.
Hal sederhana seperti mengerjakan pekerjaan rumah yaitu memasak dan mencuci mobil dengan ceria dan tidak menggerutu sudah merupakan suatu contoh yang baik dan otomatis akan terekam oleh anak untuk ditiru.
3. Beri Pujian dengan Bijak
Seperti layaknya orang dewasa, anak-anak pun juga senang saat mendapatkan pujian. Apalagi ketika mereka merasa bangga setelah berhasil melakukan sesuatu yang menurut mereka itu sulit.
Namun, kamu juga harus memerhatikan bahwa memuji juga harus sesuai dengan keadaan. Jangan berlebihan dalam memuji, sebab jika dia merasa apa yang dilakukan tidak pantas mendapat pujian, maka dia akan merasa pujianmu itu palsu dan tidak tulus.
Kemudian, pujilah proses dari usahanya, bukan hasil yang dia raih. Sebab dengan memuji usahanya walaupun hasilnya baik atau buruk, setidaknya dia tidak merasa tertekan karena orang tuanya sudah tahu bahwa dia sudah berusaha sebaik mungkin dan tidak terlalu kecewa dengan hasil yang buruk. Jadi, dengan kemauannya sendiri, anak akan semakin bersemangat untuk melakukan yang lebih baik.
4. Hindari Kritik Tidak Membangun
Kritik seperti, 'Ayo belajar, jangan malas-malasan jadi anak!' merupakan perkataan yang bukannya memotivasi tapi justru berbahaya karena melukai self esteem sang anak. Jika terus menerus dikritik seperti itu, bukan tidak mungkin kalau nantinya anak tersebut justru jadi benar-benar pemalas dan enggan melakukan hal yang benar.
Cobalah mulai mengoreksi kesalahan anak dengan sabar. Tunjukan cara yang benar dan temani dia jika dibutuhkan. Fokuslah pada apa yang menjadi passion dan kelebihannya serta jangan paksakan anak untuk pandai di semua bidang, ya.