Di era yang serba digital, ada banyak teknis yang bisa dipakai konten kreator dalam menghasilkan karya, salah satunya storytelling.
Menurut Head of Creator Community Indozone Thomas Herda, teknis ini sangat cocok untuk menghasilkan konten yang baik sekaligus berdampak pada platform.
Sebab lebih smooth dan mengarahkan pembaca atau penonton untuk menikmati alurnya terlebih dulu, ketimbang to the point seperti hard selling.
“Misalnya kita punya HP, langsung disebut spesifikasinya, mungkin orang gak tertarik. Tapi kalau pakai storytelling, contihnya ‘tips keren membuat foto pakai HP’ terus di paragraf terakhir ada produk kita, pasti orang tertarik karena sudah baca duluan,” ucapnya dalam acara Your Voice Matters yang digelar Indozone di UMM Malang, Rabu (28/9/2022).
Baca juga: Yuk Kenalan dengan Thomas Herda, Head of Z Creator yang akan Sharing di #YourVoiceMatters
Dia juga menjelaskan kalau storytelling bisa membuat konten lebih membekas karena meninggalkan kesan tersendiri bagi penikmatnya.
“Gua analogikan begini, kalau antara Gunung Bromo dan Gunung Tangkuban Perahu, gua pasti lebih pilih Bromo, karena begitu nyampe puncak kita langsung disambut lautan awan."
“Tapi kenapa banyak orang juga senang ke Gunung Tangkuban Perahu, padahal cuma kawah aja sama banyak orang jualan, itu karena ada legenda. Ada cerita yang dibungkus di sana sehingga orang tertarik. Begitu juga dengan konten,” ungkapnya.
Baca juga: Nurul Ummah Tekankan Pentingnya Suara Anak Muda Indonesia bagi Dunia di Your Voice Matters
Dia juga menambahkan kalau konten yang berkualitas sangat tergantung dari substansinya, tidak sekadar mengikuti tren atau algoritma platform.
“Jadi kita ikuti algoritma, tapi tetep berbasis value, kita ikutin, kita masuk ke algoritma tapi pertahankan value-nya kita,” tukasnya.