Setidaknya 912 orang dinyatakan tewas dan lebih dari 5.000 orang terluka imbas gempa 7,8 magnitudo mengguncang Turki Selatan, Senin (6/2/2023) WIB. Gempa itu disebut-sebut sebagai bencana bersejarah yang kelam bagi Turki karena mengakibatkan ribuan orang tewas dan mungkin bertambah.
Gempa itu berpusat di provinsi Kahramanmaras dan mengguncang Turki selatan dan Suriah utara. Setelah gempa pertama, gempa susulan terjadi dengan kekuatan 7,7 juga menyusul di wilayah yang sama.
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan, setidaknya dalam laporan yang diterima olehnya ada 2.818 bangunan runtuh setelah gempa perdana. Ini pun disebutnya bisa sebagai bencana terbesar sejak tahun 1939 kala gempa besar melanda di provinsi timur Erzincan dan merenggut nyawa 30.000 orang.
Pada tahun 1999, gempa dengan kekuatan serupa menghancurkan Izmit dan wilayah Laut Marmara timur yang berpenduduk padat di dekat Istanbul, menewaskan lebih dari 17.000 orang.
"Semua orang berusaha sepenuh hati, meskipun musim dingin, cuaca dingin, dan gempa yang terjadi pada malam hari membuat segalanya menjadi lebih sulit,” kata Erdogan sebagaimana dilansir REUTERS, Senin (6/2/2023).
Baca Juga: Foto-foto Dampak Gempa M 7,8 Guncang Turki Sebabkan Ratusan Orang Tewas dan 3 WNI Terluka
Erdogan menyatakan bilamana ada sekitar 9.000 personel ikut serta dalam operasi penyelamatan. Bahkan sudah ada tawaran bantuan telah dilakukan oleh NATO, Uni Eropa dan 45 negara guna melakukan evakuasi terhadap warganya.
Baca Juga: Gempa Dahsyat Magnitudo 7,8 Guncang Turki Dekat Perbatasan Suriah, Ratusan Orang Tewas
Disisi lain, Erdogan mengatakan 5.385 orang terluka dalam gempa saat operasi penyelamatan berlanjut, dengan 2.470 orang diselamatkan dari reruntuhan bangunan.
"Kami tidak tahu berapa banyak korban karena upaya mengangkat puing-puing terus berlanjut di beberapa bangunan di zona gempa," tambahnya.
