Saat kamu berada dalam kondisi mengantuk, biasanya tubuh akan memberikan reaksi berupa menguap. Bahkan, terkadang mengeluarkan air mata.
Saat menguap, rahang merenggang serta meningkatkan aliran darah ke leher, wajah, dan kepala. Kemudian, cairan tulang belakang serta darah mengalir dari otak ke tubuh bagian bawah.
Setelah menguap rasanya sangat lega dan merasa lebih tenang, seperti diwartakan Healthline, baru-baru ini.
Tapi bagaimana jika terlalu sering menguap padahal tidak mengantuk?
-
Jika terlalu sering menguap tetapi tidak sedang merasa mengantuk, bisa jadi hal itu merupakan pertanda mengidap suatu penyakit berbaya, seperti tumor otak, epilepsi, stroke hingga gagal hati.
-
Menguap juga menjadi tanda menurunnya tekanan darah dan detak jantung yang membatasi aliran darah ke otak. Ini terjadi ketika bagian dari sistem saraf yang bertanggungjawab untuk pengaturan tekanan darah dan detak jantung terganggu.
-
Jenis obat-obatan yang memberi efek mengantuk dapat menyebabkan menguap secara berlebihan. Obat-obatan ini mungkin dikonsumsi secara terus-menerus seperti antidepresan, bisa menyebabkan menguap.
-
Bahkan, sering menguap juga menjadi tanda dari gangguan tidur seperti Insomnia atausleep apnea, akhirnya dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan.
Artikel Menarik Lainnya:
- Viral Video Mayat ABK Asal Indonesia Dibuang ke Laut, Begini Kronologinya
- Telur Infertil Dilarang Dijual, Ini Sederet Faktanya
- Bisa Bantu Jaga Daya Tahan Tubuh, Ini Tips agar Anak Cukup Tidur
