Sering Disama Artikan, Ternyata Ini Perbedaan HIV dengan AIDS

- Senin, 2 Desember 2019 | 16:56 WIB
SafeBee
SafeBee

Istilah HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Aiquired Imunodeficeincy Syndrome) sering disama artikan oleh masyarakat awam. Meskipun penyebab dari kedua penyakit ini tak beda jauh, nyatanya HIV dan AIDS memiliki diagnosis yang berbeda. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa, HIV adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS.

HIV adalah virus yang menyebabkan kerusakan sistem kekebalan tubuh. Virus ini dapat menular dan menyerang sistem imu tubu seseorang, sehingga kinerjanya tak lagi produktif seperti biasanya. Namun, dengan penggunaan obat-obatan, maka perkembangan virus dalam tubuh ini bisa dihentikan.

-
ilustrasi/pixabay

Virus HIV ini bisa ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh, seperti jarum suntik, hubungan seks tanpa pelindung hingga ASI dan proses kehamilan.

Gejala yang terlihat dari penularan virus ini ialah flu yang berlangsung selama 2 hingga 4 minggu. Meski menular, namun sistem imun penderita tak akan langsung rusak, namun ada masanya. Biasanya ini akan berlangsung selama bertahun-tahun.

Penularan virus ini dapat dideteksi dengan tes darah atau air liur. Namun, butuh beberapa minggu untuk mengetahuinya. Selain itu, ada pula tes dengan mencari antigen atau protein yang diproduksi oleh virus dan antibodi. Melalui tes ini, maka HIV dapat dideteksi dalam waktu yang cepat setelah beberapa hari infeksi.

-
aidsmap.com

Sementara itu, AIDS atau HIV stadium 3 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus serupa. Virus HIV yang sudah ada dalam tubuh berkembang dengan tidak sehat alias rusak sehingga menyebabkan kondisi yang lebih serius.

AIDS juga dapat terjadi saat sistem imun seseorang sedang rusak parah, sehingga tak sanggup untuk melawannya lagi. Kondisi ini disebut sebagai infeksi oportunistik.

Ketika HIV berkembang menjadi AIDS, maka harapan hidup penderitanya akan turun secara signifikan dan sulit untuk diobati. Namun, HIV tak selalu berkembang menjadi stadium 3. Kondisi ini dapat dicegah dengan melakukan pengobatan HIV antiretroviral dan berbagai terapi lainnya.

-
TimesLIVE

Sedangkan dalam hal pendiagnosisannya, AIDS lebih rumit dibandingkan dengan HIV. Ini karena HIV telah menghancurkan sel kekebalan tubuh yang disebut sel CD4. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi AIDS ialah dengan menghitung jumlah sel kekebalan tubuh tersebut.

Pada umumnya, orang yang tidak mengidap HIV memiliki 500 hingga 1.200 sel CD4. Namun, jika jumlah sel itu turun hingga 200, maka dapat dipastikan bahwa orang tersebut mengidap AIDS.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X