Menonton televisi (TV) menjadi salah satu kegiatan yang digemari anak-anak. Melalui acara TV, anak-anak bisa menikmati visual yang menarik.
Tapi, kegiatan ini membuat orangtua was-was. Terlebih jika anak terlalu sering menonton TV dengan jarak dekat. Dikhawatirkan kebiasaan tersebut dapat menurunkan kualitas mata anak. Lalu, benarkah menonton TV dengan jarak dekat dapat merusak mata anak?
Baca juga: Benarkah Kacamata Anti Sinar Biru Bantu Kurangi Mata Minus pada Anak? Ini Kata Dokter
Terkait dengan ini, Spesialis mata dr Kianti Raisa Darusman menjelaskan bahwa sebenarnya paparan sinar layar TV tidak merusak mata secara langsung.
"Paparan sinar TV itu sebenarnya kecil sekali (risikonya), blue light dari layar tv sebenarnya enggak begitu merusak, tapi durasinya yang lebih berpengaruh," jelas dr Kianti saat menghadiri acara di kawasan Jakarta Selatan, ditulis Jumat (24/3/2023).
Lebih lanjut dr Kianti mengimbau untuk durasi menonton TV setiap harinya hanya 2 jam.
"Maka dari itu, 2 jam per hari (adalah waktu yang ideal) untuk screen time, terutama untuk hiburan," lanjutnya.
Baca juga: Mata Minus Bisa Tertular Gara-gara Pinjam Kacamata, Mitos atau Fakta?
Kianti mengatakan, menonton TV sebenarnya tidak akan merusak mata jika dilakukan dengan jarak pandang yang aman, yakni tiga kali panjang diagonal layar TV. Sebagai contoh, bila televisi yang ditonton anak memiliki lebar 22 inci maka jarak menonton yang optimal adalah 66 inci atau sekitar 1,6 meter.
"Jarak ideal (untuk menonton TV) tiga kali diagonal," tegas dr Kianti.
Selain itu, upayakan posisi televisi setinggi mata atau lebih rendah untuk mencegah terjadinya ketegangan mata. Sebab, memaksa mata untuk melihat ke atas secara terus-menerus bisa menyebabkan otot mata menjadi lelah.
Artikel Menarik Lainnya:
