Indonesia menduduki urutan ke-5 di dunia dengan jumlah penderita diabetes terbanyak. Angka ini mengalami kenaikan sejak 2019 dan diprediksi akan terus meningkat tiap tahunnya.
Sebagai upaya penekanan angka kasus diabetes, Sekretaris Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) dr Wismandari, SpPD, K-EMD, meminta seluruh lapisan masyarakat baik usia muda hingga lansia, mendeteksi dini diabetes dengan memperhatikan pola hidup sehat dan gejala awalnya.
Baca juga: Gen Z Waspada! Keseringan Minum Kopi Manis Bisa Picu Diabetes di Usia Muda
"Ada gejala ini, tolong langsung melakukan pengecekkan atau pada usia lebih dari 45 tidak ada gejela, harus segera melakukan screening ," ungkapnya dalam acara Hari Peringatan Diabetes 2022 dan Peluncuran NEUROMETER, di Jakarta, Rabu (9/11/2022).
Lantas, apa saja gejala penderita diabates?
Secara umum, ada beberapa gejala diabetes yang penting untuk diperhatikan. Antara lain:
- Sering merasa lelah
- Sering BAK (buang air kecil)
- Berat badan turun drastis
- Luka sembuh lama
- Gairah seks melemah
- Sering merasa lapar
- Pandangan mata kabur
- Kesemutan atau mati rasa
- Rasa haus berlebihan
- Infeksi vagina.
Lebih lanjut dr Wismandari mengingatkan, diabetes melitus dapat berakibat fatal pada kualitas hidup. Jika terlambat dalam penanganan, bisa menyebabkan kematian.
Baca juga: Jelang Hari Diabetes Sedunia, Waspadai 3 Gejala Ini dan Atasi Segera!
"Orang dengan diabetes memiliki risiko komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, arteri perifer, retinopati diabetik, nefropati diabetik dan neuropati. Komplikasi diabetes, selain dapat menimbulkan kematian, juga dapat mengurangi kualitas hidup," pungkasnya.
