Antisipasi yang Bisa Dilakukan agar Tidak Sakit Saat Banjir

- Jumat, 3 Januari 2020 | 12:25 WIB
 ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Awal tahun 2020, Indonesia diterjang kabar yang cukup menyedihkan. Bagaimana tidak, sejumlah daerah terlebih yang ada di DKI Jakarta dan sekitarnya dilanda banjir dengan ketinggian bervariasi.

Bahkan, genangan banjir ini sampai masuk ke dalam rumah dan merendam berbagai perabotan warga. Namun, ada satu hal yang harus diwaspadai saat banjir tiba, yaitu penyakit yang bisa muncul.

-
banjir di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta/ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Ketika banjir melanda, tubuh bisa saja terserang berbagai penyakit. Misalnya saja, penyakit leptospirosis. Ini adalah salah satu jenis penyakit yang perlu diwaspadai saat banjir tiba. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan karena air banjir yang kotor bercampur dengan kotoran tikus dan sampah.

Penyakit lainnya yang bisa muncul saat banjir tiba ialah Demam Berdarah Dengue (DBD). Kita tau bahwa penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes Agepty yang berpotensi muncul akibat tumpukan sampah dan rongsokan di area yang lembab paska banjir.

-
Tumpukan sampah dan lumpur akibat banjir di Rawajati, Jakarta/ANTARA FOTO/Galih Pradipta/

Selain kedua penyakit itu, ada sederet penyakit lainnya yang bisa muncul akibat banjir. Oleh sebab itulah, untuk mengantisipasi agar tubuh tak terserang penyakit saat banjir, ada beberapa hal yang harus dilakukan.

Melansir dari ANTARA, hal pertama yang harus dilakukan untuk menurunkan risiko terserang penyakit saat banjir ialah membersihkan diri. Ketika tubuh terlanjur terpapar air banjir, segeralah bersihkan diri dengan air bersih dan sabun. Jika tak ada air bersih dan sabun, kamu bisa memakai hand sanitizer.

Ketika ada bagian tubuh yang terluka dan belum pulih, tutup bagian tersebut dengan perban atau penutup luka. Membiarkan luka yang belum pulih terbuka, bisa berisiko memunculkan infeksi. Jika kamu ingin tetap membiarkan luka itu terbuka, pastikan kebersihannya selalu terjaga. Kamu bisa mencuci luka dengan memakai sabun dan air bersih.

-
ilustrasi korban banjir diperiksa dokter/ANTARANews

Jika tubuh mengalami demam atau tanda-tanda infeksi, segera konsultasi dengan dokter secepatnya. Selain itu, pakaian yang terkontiminasi air banjir, sebaiknya dicuci memakai air panas dan deterjen sebelum menggunakannya kembali.

-
Banjir di Pondok Labu, Jakarta/ANTARA FOTO/Reno Esnir

Hal lainnya yang perlu diperhatikan ialah, menggunakan peralatan pelindung seperti sepatu boot karet dan sarung tangan karet saat menerobos banjir.

Antisipasi terakhir yang penting untuk dilakukan ialah, menerapkan pola hidup bersih. Ketika banjir, pastikan untuk selalu mengonsumsi air bersih, misalnya air yang sudah melewati proses perebusan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X