Hipotesis Baru: Gravitasi Bisa Sebabkan Sindrom Iritasi Usus Besar?

- Selasa, 13 Desember 2022 | 23:20 WIB
Sindrom iritasi usus besar. (Freepik)
Sindrom iritasi usus besar. (Freepik)

Ilmuwan memang tidak ada habisnya menemukan teori maupun hipotesis baru, entah itu dalam bidang sains, teknologi, dan kesehatan. Hingga kini telah ditemukan sebuah teori terbaru oleh para peneliti dari Cedars-Sinai Medical Center, bahwa gravitasi bisa saja menjadi penyebab IBS (Irratable Bowel Syndrome) atau sindrom iritasi usus besar.

IBS adalah kumpulan gejala yang terjadi bersamaan, termasuk nyeri berulang di perut dan perubahan gerakan usus yang mungkin berupa diare, sembelit, atau keduanya.

Baca Juga: Selain Pernapasan, COVID-19 juga Dapat Mempengaruhi Kesehatan Usus

Seorang direktur Helth Service Research di Cedars-Sinai sekaligus penulis hipotesis mengenai hal ini yaitu Brenna Spiegel, MD, MSHS, menjelaskan bahwa IBS dapat diakibatkan salah satunya oleh ketidakmampuan tubuh (beserta organnya) untuk mengatur gravitasi. 

-
Ilustrasi usus. (Freepik)

Hipotesis yang diterbitkan dalam American Journal of Gastroenterology menjelaskan bagaimana usus, tulang belakang, jantung, saraf, dan otak berevolusi untuk mengatur gravitasi.

Baca Juga: Pola Makan yang Baik untuk Kesehatan Usus Tak Hanya Buah dan Sayur, Ini 3 Makanan Lainnya

"Sistem tubuh kita terus-menerus ditarik ke bawah. Jika sistem ini tidak dapat mengatasi tarikan gravitasi, maka dapat menyebabkan masalah seperti nyeri, kram, pusing, berkeringat, detak jantung cepat, dan masalah punggung (semua gejala yang terlihat pada IBS). Ini bahkan bisa berpengaruh juga pada pertumbuhan bakteri yang berlebihan di usus, dimana masalah ini juga berkaitan dengan IBS," kata Spiegel, dikutip melalui SciTech Daily.

Namun, ada beberapa teori yang berpendapat bahwa IBS didorong oleh kelainan mikrobioma usus, yang dapat dikelola dengan antibiotik atau diet rendah fermentasi.

Ada juga teori lain yang mengatakan bahwa kelainan motilitas, hipersensitivitas usus, kadar serotonin abnormal, atau sistem otonom yang tidak teratur bisa menyebabkan IBS.

Penulis: Jihan Rienita

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X