Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Siti Nadia Tarmizi buka suara terkait kasus ibu hamil bernama Kurnaesih (39) yang meninggal dunia bersama anaknya, lantaran ditolak RSUD Subang, Jawa Barat.
Berkaca dari kasus yang terjadi pada Februari 2023 lalu itu, para ibu hamil diminta untuk melakukan antenatal care (ANC).
Baca juga: Viral Bumil Meninggal usai Ditolak RSUD Subang, Kemenkes: Pasien Emergency Wajib Ditangani
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal.
Melalui ANC, ibu hamil diharapkan mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar.
"Dalam program kesehatan ibu terutama ibu hamil, kita memiliki program untuk ibu hamil. Kalau penuh kan memang tidak bisa dilakukan kecuali, untuk dirujuk tapi RS punya kewajiban memberikan pertolongan pertama pada kasus darurat," ujar dr Nadia dalam keterangan, Kamis (9/2/2023).
Lebih lanjut dr Nadia mengatakan, ANC penting dilakukan oleh ibu hamil minimal enam kali dengan dua kali pemeriksaan di dokter dan USG.
Baca juga: Tolak Bumil hingga Meninggal Dunia, DPR Minta Kemenkes Periksa RSUD Subang
"Dalam proses kehamilan dan persalinan menjadi penting diikuti ANC yg baik. Saat ini ANC dilakukan minimal enam kali dengan dua kali pemeriksaan di dokter dan pemeriksaan USG," lanjutnya.
Selain itu, ibu hamil juga perlu mengetahui hari perkiraan lahir dan merencanakan untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Sudah berada di faskes terdekat, atau ada rumah tunggu yang bisa dimanfaatkan bumil yang akan bersalin bila rumahnya terlalu jauh dari faskes," pungkasnya.
Persiapan matang sebelum melahirkan dan rencana melalukan persalinan secara caesar, menjadi suatu yang harus diketahui jauh hari. Proses tersebut betujuan mencegah kemungkinan terjadi hal seperti yang dialami Kurnaesih.
Artikel Menarik Lainnya:
