Studi: Unit Mobil Stroke Kurangi Kecacatan dan Tingkatkan Hasil pada Pasien Stroke!

- Jumat, 19 Maret 2021 | 15:35 WIB
Ilustrasi lansia stroke yang duduk di kursi roda. (photo/Ilustrasi/Pexels/Streetwindy)
Ilustrasi lansia stroke yang duduk di kursi roda. (photo/Ilustrasi/Pexels/Streetwindy)

Pasien stroke yang dirawat melalui unti stroke bergerak (MSU) terima obat penghilang gumpalan lebih cepat dan lebih sering, dan pulih secara signifikan lebih baik dibanding pasien yang menerima perawatan darurat biasa dengan ambulans standar, menurut sains terkini yang dipresentasikan hari ini di American Stroke Association's International Konferensi Stroke 2021. 

Pertemuan virtual berlangsung pada 17-19 Maret 2021 dan merupakan pertemuan utama dunia bagi peneliti dan dokter yang berdedikasi pada ilmu stroke dan kesehatan otak. Melihat hal itu, penulis studi utama yaitu James C. Grotta memberikan komentarnya.

"Tujuan kami dalam penelitian ini adalah untuk merawat pasien yang menggunakan unit stroke bergerak dalam waktu satu jam setelah timbulnya gejala stroke mereka, dan kami bersyukur bahwa sepertiga dari pasien benar-benar dirawat dalam jangka waktu tersebut. Studi kami menegaskan bahwa pasien yang dirawat lebih awal mendapat manfaat dari pemulihan gejala stroke dan menghindari kecacatan. Ini menunjukkan bahwa dalam satu jam pertama setelah stroke terjadi, otak belum mengalami kerusakan permanen dan sangat bisa menerima pengobatan yang efektif. " ungkap James C. Grotta.

Unit stroke bergerak adalah ambulan khusus yang dilengkapi untuk diagnosis dan mengobati stroke dengan cepat. Ketika stroke disebabkan gumpalan darah yang menyumbat arteri atau menuju ke otak, tim di unit stroke bergerak dapat segera merawat pasien dengan obat pelarut gumpalan yang disebut tissue plasminogen activator. 

Penelitian ini merupakan bagian dari studi BEST-MSU nasional yang sedang berlangsung memeriksa data dari 1.047 pasien yang menderita stroke iskemik dan memenuhi syarat untuk dapatkan tPA yang dirawat di 7 pusat AS antara 2014 dan 2020. Mereka temukan:

  • - Secara keseluruhan, 97% pasien yang dibawa oleh unit stroke bergerak menerima tPA, dibandingkan dengan 80% dari mereka yang dibawa ke unit gawat darurat dengan ambulans biasa.
  • - Sepertiga dari pasien yang dirawat oleh unit stroke bergerak dirawat dalam waktu satu jam setelah timbulnya gejala stroke, dibandingkan dengan hanya 3% pasien yang diangkut dengan ambulans standar.
  • - 53% pasien yang dirawat oleh unit stroke bergerak sembuh total dari stroke setelah tiga bulan sementara 43% pasien yang dirawat dengan ambulans standar mencapai pemulihan penuh. 

"Hasil kami berarti bahwa, rata-rata, untuk setiap 100 pasien yang dirawat dengan unit stroke bergerak daripada ambulans standar, 27 akan memiliki kecacatan akhir yang lebih ringan dan 11 dari 27 akan bebas kecacatan," ungkap Grotta.

"Tapi agar ini terjadi, pasien, pengasuh, dan pengamat perlu mengenali tanda-tanda stroke dan segera menghubungi 9-1-1." lanjutnya.

“Penyebaran unit stroke bergerak yang lebih luas mungkin berdampak besar pada kesehatan masyarakat dalam mengurangi kecacatan akibat stroke,” jelasnya.

"Meskipun unit stroke bergerak mahal untuk melengkapi dan staf, mereka mengurangi waktu untuk pengobatan. Kami juga berharap bahwa lebih banyak pengobatan melalui unit stroke bergerak dapat mengurangi kebutuhan penggunaan perawatan jangka panjang di hilir." lanjutnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X