Beberapa negara yang lebih dulu melaporkan kasus cacar monyet atau monkeypox telah menyetujui penggunaan vaksin cacar monyet untuk mencegah penyakit tersebut.
Namun, penelitian baru-baru ini mengatakan bahwa vaksin cacar monyet dinilai tidak melindungi terhadap cacar monyet seumur hidup.
Vaksinasi yang pada awalnya dikembangkan untuk melindungi dari cacar, kembali digunakan untuk mencegah penyebaran cacar monyet yang saat ini menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Baca juga: Vaksin Cacar Monyet Diberikan Setelah Terpapar, Seberapa Efektif?
Meski tak melindungi, para ahli menekankan bahwa penting bagi mereka yang berisiko cacar monyet untuk menerima tawaran vaksin, untuk mengurangi kemungkinan infeksi simtomatik dan penyakit parah.
Sebuah studi kasus monkeypox di Spanyol mengungkapkan bahwa 32 dari 181 pasien sebelumnya telah menerima vaksin cacar.
Dr Oriol Mitja, salah satu penulis penelitian mengatakan bahwa sangat masuk akal jika efektifitas vaksin menurun setelah puluhan tahun.
“Yang bisa saya katakan adalah bahwa vaksinasi anak mungkin tidak melindungi 100% seumur hidup,” kata Dr Oriol Mitja, dikutip dari The Guardian.
Jimmy Whitworth, profesor kesehatan masyarakat internasional di London School of Hygiene & Tropical Medicine, dan yang tidak terlibat dalam studi tersebut, setuju dengan hasil penelitian itu.
Dilansir Antara, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSUI dr. Anindia Larasati, Sp.PD mengatakan bahwa vaksin cacar monyet JYNNEOS (Imvamune/Imvanex) diberikan setelah terpapar.
Artikel Menarik Lainnya:
Vaksin Cacar Monyet Diberikan Setelah Terpapar, Seberapa Efektif?
Inggris Sudah Sediakan Vaksin Cacar Monyet, Akankah Indonesia Menyusul?
Jangan Panik! Dinkes DKI Minta Warga Lakukan Hal Ini untuk Cegah Tertular Cacar Monyet
