Vaksin cacar monyet akan diberikan setelah seseorang terpapar penyakit yang ditularkan melalui binatang (zoonosis) itu. Seberapa efektif?
Hal ini dibenarkan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSUI dr. Anindia Larasati, Sp.PD yang mengatakan vaksin cacar monyet JYNNEOS (Imvamune/Imvanex) diberikan setelah terpapar.
Dilansir Antara, cacar monyet atau monkeypox disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui binatang. Virus dapat menular ke manusia melalui kontak langsung dengan hewan terinfeks iatau pasien yang terkonfirmasi monkeypox.
Pedoman terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengingatkan orang-orang harus sangat berhati-hati menghindari penyebaran virus ke anggota rumah tangga mereka termasuk hewan peliharaan.
Baca juga: Inggris Sudah Sediakan Vaksin Cacar Monyet, Akankah Indonesia Menyusul?
Sementara itu, terkait dengan vaksin cacar monyet, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa vaksin tidak 100 persen efektif dalam keadaan apa pun.
Mereka mengatakan untuk menurunkan risiko terpapar cacar monyet bisa dengan cara membatasi kontak dekat dengan orang yang diduga atau dikonfirmasi cacar monyet atau dengan hewan yang dapat terinfeksi.
Selain itu, rutin membersihkan dan mendisinfeksi lingkungan yang bisa saja terkontaminasi virus juga cara penting mencegah tertular cacar monyet.
Orang-orang yang terkonfirmasi cacar monyet, harus mengisolasi diri dari orang lain sampai semua lapisan kulit baru (setelah lesi muncul) terbentuk karena ini akan menghentikan penularan virus ke orang lain.
Dilansir ABC News, secara global lebih dari 38.000 kasus cacar monyet telah dikonfirmasi, termasuk lebih dari 13.500 kasus di Amerika Serikat, menurut CDC. Sebagian besar kasus yang telah terdeteksi pada gay dan biseksual. Namun, pejabat kesehatan menekankan siapapun dapat tertular virus.
