Inggris kabarnya telah menyediakan 100.000 dosis vaksin cacar monyet atau monkeypox. Virus ini sendiri bisa menular ke siapa saja, namun disebut yang paling berisiko terkena cacar monyet ini adalah kelompok gay dan biseksual.
Hal ini telah dibenarkan oleh Kepala Imunisasi Badan keamanan Kesehatan Inggris, dr. Mary Ramsay.
"Dengan memperluas penawaran vaksin kepada mereka yantg berisiko tinggi, kami berharap bisa memutus rantai penularan dan bantu mengatasi wabah tersebut," kata Ramsay, dikutip dari ABC News.
Sebagian besar vaksin cacar monyet itu sendiri tersedia di London dengan sekitar 75% kasus yang telah terkonfirmasi.
Indonesia sendiri baru mendeteksi satu suspek cacar monyet di Jawa Tengah. Pasien tersebut diketahui seorang laki-laki berusia 55 tahun dan tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
Saat ini, pasien suspek tersebut sedang menjalani perawatan di ruang isolasi salah satu RS swasta di Jawa Tengah. Hingga saat ini, pihak Kemenkes sendiri masih melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan jenis penyakit yang dialami pasien yang bersangkutan tersebut.
Lantas, akankah Indonesia segera menyusul mengedarkan vaksin cacar monyet seperti Inggris?
Diketahui, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sempat mengungkapkan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum memberi persetujuan.
Namun, tidak menutup kemungkinan izin vaksin cacar monyet bisa diberikan izin peredaran setelah dilakukan evaluasi.
