Waspada! Gangguan Saluran Kemih Bisa Sebabkan Komplikasi

- Kamis, 13 April 2023 | 16:10 WIB
Ilustrasi wanita alami infeksi saluran kemih (Freepik/8photo)
Ilustrasi wanita alami infeksi saluran kemih (Freepik/8photo)

Prof. Dr. Harrina E. Rahardjo, Sp.U (K), Ph.D, Guru Besar Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) menjelaskan, gangguan saluran kemih bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang berujung pada komplikasi.

Harrina menjelaskan, menahan buang air kecil bisa menyebabkan risiko infeksi saluran kemih hingga penurunan fungsi ginjal.

"Menahan buang air kecil dapat menyebabkan risiko infeksi saluran kemih, nyeri pada kandung kemih, atau batu saluran kemih bahkan sampai penurunan fungsi ginjal,” kata Harrina dalam keterangan resmi, Rabu (13/4/2023).

Baca juga: Rentan Terjadi pada Wanita saat Puasa, Begini Cara Mencegah Infeksi Kemih

Dia menegaskan, selain laki-laki, gangguan kandung kemih juga paling sering dialami oleh perempuan. Sebanyak 30 persen wanita pernah mengalami setidaknya sekali infeksi saluran kemih dan secara global kasus infeksi saluran kemih hampir sebanyak 150 juta per tahun.

-
Ilustrasi pria alami infeksi saluran kemih (Freepik)

Gangguan saluran kemih bagian bawah umumnya menimbulkan gejala yang disebut Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS).

Adapun gejala LUTS seperti buang air kecil (BAK) pada siang dan atau malam hari, sulit menahan BAK, mengompol, BAK sulit, aliran kencing terputus-putus, BAK mengejan dan tidak tuntas setelah BAK.

Salah satu kondisi LUTS yang sering dikeluhkan perempuan adalah overactive bladder (OAB) atau beser yang merupakan kumpulan gejala sulit menahan BAK.

Baca juga: Infeksi Saluran Kemih: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

OAB atau beser sendiri dibagi menjadi dua bagian besar yaitu OAB idiopatik, yang belum diketahui penyebabnya, dan OAB neurogenik, yang disebabkan kelainan saraf seperti stroke, penyakit Parkinson, dan kelainan tulang belakang.

Beberapa penyebab OAB dihubungkan juga dengan proses penuaan, genetik, menopause, stres psikologis, peradangan saluran cerna, kondisi mikrobiota dalam saluran kemih dan sumbatan saluran kemih bagian bawah seperti prolaps organ panggul pada perempuan.

"Faktor risiko lain yang dapat menyebabkan hal ini terjadi yaitu usia, menopause, riwayat persalinan normal dengan berat badan bayi lahir besar, pengangkatan rahim, dan sering mengangkat barang berat," ujar Harrina.

Sebaliknya, seseorang juga bisa mengalami underactive bladder (UAB) yang mengakibatkan tidak bisa secara tuntas BAK atau terputus-putus saat BAK.

Lebih lanjut Harrina mengingatkan, meski kondisi LUTS tidak mengancam jiwa, namun sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. LUTS dapat mengganggu aspek pekerjaan, sosial, seksual dan kualitas tidur.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X