7 Remaja di AS Alami Peradangan Jantung Setelah Terima Dosis Kedua Vaksin Pfizer

- Senin, 7 Juni 2021 | 14:12 WIB
Ilustrasi vaksin Pfizer. (REUTERS/Dado Ruvic/File Photo)
Ilustrasi vaksin Pfizer. (REUTERS/Dado Ruvic/File Photo)

Tujuh remaja di Amerika Serikat dilaporkan mengalami peradangan jantung setelah menerima dosis kedua vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech. Hasil ini ditemukan dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics pada Jumat pekan lalu.

Dilansir dari The Hill, penelitian tersebut menyoroti tujuh kasus remaja antara 14-19 tahun yang mengalami gejala miokarditis atau peradangan jantung beberapa hari setelah menerima dosis kedua pada bulan April dan Mei.

Ketujuh remaja itu dilaporkan mengalami nyeri dada dalam empat hari setelah dosis kedua. Namun gejala tersebut diatasi dengan cepat dan mereka dipulangkan dari rumah sakit setelah dua hingga enam hari dirawat.

Namun laporan tersebut juga menekankan bahwa "tidak ada hubungan sebab akibat yang pasti" antara penyakit tersebut dengan vaksin. Kasus seperti itu juga disebut tampak jarang.

"Tidak ada hubungan sebab akibat antara pemberian vaksin dan miokarditis yang telah ditetapkan," kata penelitian tersebut.

Dokter mengatakan tidak satu pun dari tujuh remaja itu memiliki sindrom peradangan multisistem pada anak-anak, dan hanya satu yang dites positif untuk antibodi, yang menunjukkan kemungkinan pernah terinfeksi Covid-19.

BACA JUGA: Penyebab dan Cara Mengatasi Sakit Kepala Saat Bangun Tidur

Dilansir dari Forbes, meskipun belum terbukti dan jarang terjadi, hubungan antara vaksin mRNA dan kondisi jantung sedang diselidiki pihak berwenang di Israel, Eropa, dan Amerika Serikat.

Sebuah editorial terkait menekankan manfaat luar biasa vaksinasi pada anak-anak. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga merekomendasikan vaksinasi dan menyoroti bahwa "kebanyakan pasien dengan miokarditis... merespons dengan baik terhadap obat-obatan dan istirahat dan dengan cepat merasa lebih baik'.

"Kejadian buruk ditinjau secara menyeluruh... Tidak ada hubungan sebab akibat dengan vaksin yang telah ditetapkan," ujar juru bicara Pfizer kepada Forbes.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

X