Orangtua Diharapkan Jadi Sumber Informasi Tentang Kesehatan Reproduksi untuk Anak

- Minggu, 16 April 2023 | 09:11 WIB
Ilustrasi ibu mengajari anak tentang kesehatan reproduksi (Freepik/our-team)
Ilustrasi ibu mengajari anak tentang kesehatan reproduksi (Freepik/our-team)

Dr. Yassin Yanuar Sp.OG, dokter spesialis kandungan mengatakan, orangtua harus bisa menjadi sumber pengetahuan bagi anak, soal masalah kesehatan reproduksi. Apalagi jika anak perempuannya sudah masuk masa menstruasi.

Dr. Yassin mengatakan, anak perempuan harus memiliki pengetahuan yang baik dan mulai bertanggung jawab dengan kesehatan reproduksinya.

"Mereka harus punya pengetahuan yang baik serta mulai bertanggung jawab akan kesehatan reproduksinya. Itulah fungsi orang tua mendampingi mereka pada masa-masa ini," ucapnya dalam diskusi kesehatan yang diikuti secara daring di Jakarta, Sabtu (15/4/2023).

Baca juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Pria dan Wanita agar Tetap Subur

Lebih lanjut dr. Yassin mengatakan, masalah kesehatan reproduksi yang tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan masalah yang lebih kompleks ke depannya, seperti kehamilan tidak diinginkan, aborsi, perkawinan dini, adanya infeksi menular seksual dan HIV/AIDS.

"Perempuan yang sudah menstruasi bisa menghasilkan sel telur yang matang, jadi kita betul-betul jaga bagian penting ini untuk kita kawal," ucap Spesialis Obstetri dan Ginekologi Lulusan Universitas Indonesia ini.

-
Ilustrasi ibu mengajari anak tentang kesehatan reproduksi (Freepik)

Untuk bisa mengajari anak dengan benar, orangtua perlu mempelajari struktur anatomi organ kewanitaan, agar bisa menyebutkannya dengan benar.

"Membersihkan perlahan dari depan ke belakang dan ajari mereka untuk tidak jijik dan tidak takut menyentuh organ kemaluannya sendiri. Kita harus ajarin mereka ini punya kamu, ini kamu jaga dan rawat," katanya.

Baca juga: Tidak Perlu Melahirkan, Ilmuwan Ingin Mengubah Reproduksi Manusia Menjadi 'Telur Manusia'

Selanjutnya, ketika sedang kondisi berkeringat agar cepat mengganti pembalut dan memperhatikan celana dan kemaluannya tidak dalam keadaan basah. Karena, selain lembab, area itu bisa terjadi iritasi sehingga bisa menumbuhkan kuman.

"Disarankan mengganti pembalut 4 sampai 6 jam sekali kalau aktivitas di luar dan berkeringat, intinya mempersiapkan anak untuk mengenali tanda-tanda menstruasi sehingga mereka bisa bawa (pembalut)," tandasnya.

Dokter yang praktik di RS Pondok Indah Jakarta ini juga menambahkan kesehatan reproduksi juga sangat berpengaruh dari status nutrisi, sehingga sangat penting untuk memenuhi nutrisi remaja putri bahkan saat ibu hamil anak perempuan seperti zat besi, tidak terindikasi stunting, tidak obesitas atau terlalu kurus.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X