Benarkah Kacamata Anti Sinar Biru Bantu Kurangi Mata Minus pada Anak? Ini Kata Dokter

- Kamis, 23 Maret 2023 | 15:35 WIB
Ilustrasi anak pakai kacamata anti sinar biru (Freepik/jcomp)
Ilustrasi anak pakai kacamata anti sinar biru (Freepik/jcomp)

Di era pandemi COVID-19, aktivitas belajar anak sekolah terpaksa menggunakan komputer, laptop, ataupun jenis gadget lain. Tak bisa dipungkiri, kegiatan ini membuat mata lelah dan terasa kering.

Pasalnya, layar digital memang memancarkan sinar biru yang dapat membuat mata kering atau berair, lelah atau iritasi. Sayangnya, penggunaan komputer, tablet, ataupun ponsel tak bisa dihilangkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Kaum Mageran Wajib Tahu Nih! Ternyata Jarang Keluar Rumah Bisa Sebabkan Mata Minus

Guna mengatasi dampak negatif dari sinar biru, banyak orang tua yang memilihkan anak lensa kacamata dengan fitur anti sinar biru. Lantas, benarkah fitur tersebut dapat membantu mengurangi minus pada mata anak?

Menanggapi hal ini, anggota Tim Pengabdian Masyarakat untuk Kesehatan Mata dsri Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), dr Kianti Darusman, SpM(K) menjelaskan bahwa belum ada bukti ilmiah tentang efektivitas penggunaan kacamata anti sinar biru terhadap mata minus.

"Kacamata blue light itu fungsinya mengurangi kelelahan tapi untuk fungsi mengurangi minus enggak terlalu berpengaruh," jelas dr Kianti saat menghadiri acara di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Malas Pakai Kacamata atau Contact Lens Bikin Minus Bertambah? Ini Kata Dokter

Lebih lanjut dr Kianti menjelaskan bahwa mata minus pada anak memang tidak dapat dikurangi, namun bisa dicegah penambahan minusnya. Salah satu yang bisa dilakukan dengan memperhatikan porsi aktivitas indoor dan outdoor untuk anak.

"Kalau mata minus enggak bisa dikurangi, bisa tapi melalui prosedur pembedahan, bisa lasik, itu juga perlu observasi terlebih dahulu karena kalau setelah lasik pada beberapa kasus bisa juga bertambah minusnya. Jadi yang harus diperhatikan balance antara aktivitas outdoor dan indoor," ungkap dr Kianti.

-
Ilustrasi anak mengalami mata minus (freepik)

Dalam kesempatan serupa, mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Prof dr Nila Moeloek, SpM(K) mengimbau kepada orang tua untuk menerapkan metode 20-20-20. Metode tersebut dapat membantu anak terhindar dari mata minus atau rabun jauh, serta menjaga kesehatan mata.

"Kita sudah membuat 20-20-20. Saat mata sudah menatap layar gawai selama 20 menit, maka wajib mengalihkan pandangan ke obyek lain selama 20 detik, kalau bisa yang dilihat yang hijau-hijau. Obyek yang dilihat sekurangnya berjarak 20 kaki atau 6 meter," jelasnya.

"Dengan aktivitas outdoor bisa mengurangi penggunaan kacamata karena banyak yang dilihat. Kemudian yang penting juga diperhatikan, penerangan di sekolah ataupun di rumah, juga bisa berpengaruh pada kondisi mata anak," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X