Kesedihan tengah dirasakan aktris Artika Sari Devi. Sehari sebelum bulan Ramadan, dirinya harus menerima kenyataan jika janin yang dikandungnya tak mampu bertahan. Hal ini diketahui dari update Instagram Story pribadinya.
Artika mengunggah tulisan dengan latar belakang hitam yang bunyinya, "When you dream of something so long and it's taken from u in the blink of an eye It hurts. But they plan, and Allah plans, and Allah is the best planners."
Ibu dua anak itu juga mengunggah foto USG janin yang dikandungnya. Dari foto diketahui usia janinnya baru memasuki minggu kesepuluh. Selain itu, terdapat tulisan yang mengatakan walaupun jantung janinnya tak lagi berdetak, cinta Artika untuk calon anak ketiganya tak pernah berhenti. Ia pun berharap dapat bertemu kembali suatu saat nanti.
Istri dari penyanyi Ibrahim Imran atau Baim itu memang diketahui ingin menambah anak. Beberapa kali Artika dan sang suami sering berbincang di media sosial tentang keinginan memiliki anak laki-laki. Walaupun mereka telah dikaruniai dua orang anak perempuan yang cantik.
Menurut spesialis kandungan dan kebidanan, dr Dinda Derdameisya Sp.OG, hampir sebagian besar kasus keguguran di kehamilan trimester pertama disebabkan oleh kelainan pada embrio atau janin.
"Kalau dilihat dari data, memang 70% keguguran di trimester pertama itu karena kelainan dari janin atau embrionya. Jadi ada cacat di kromosomnya, maka itu janin atau embrio enggak bisa mempertahankan kehidupannya dan terjadi keguguran," kata dr Dinda kepada Indozone saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (24/4/2020).
Salah satu faktor yang memicu terjadinya kelainan kromosom pada janin atau bayi adalah usia ibu hamil. Dikatakan oleh dokter yang suka berbagi tips dan edukasi di akun Instagram @tanyadokdin itu, kehamilan pada perempuan di atas 35 tahun memang memiliki beberapa risiko. Artika sendiri diketahui saat ini usianya sudah 40 tahun.
Risikonya mulai dari bayi lahir cacat hingga keguguran. Hal itu diakibatkan oleh kelainan kromosom. Sebab kualitas kromosom pada sel telur perempuan di atas usia 35 tahun tidak sebagus saat usianya masih 20-30 tahun.
"Jadi sudah ada kecacatan di kromosom pada sel telur perempuan yang berusia di atas 35 tahun. Kalau sel telur ketemu dengan sperma lalu menghasilkan embrio, lalu kromosomnya kurang sempurna, inilah faktor yang memicu terjadinya keguguran," tandas dr Dinda.
