Cairan ketuban pada ibu hamil memegang peranan sangat penting. Cairan ini diproduksi oleh tubuh sekitar 12 hari setelah pembuahan terjadi.
Cairan ketuban sangat penting untuk perkembangan bayi di dalam kandungan. Karena itu, jumlah cairan yang sangat rendah bisa mengkhawatirkan. Jumlah cairan ketuban bisa dipantau dengan melakukan USG dengan dokter kandungan.
Lalu apa penyebab cairan ketuban menjadi terlalu rendah? Dilansir dari Healthline, Rabu (21/10/2020), berikut penyebabnya:
1. Ketuban Pecah Dini
Kantung ketuban bisa pecah atau bocor bahkan saat waktu persalinan masih jauh. Jika hal ini terjadi, segera periksa ke dokter.
2. Plasenta Tidak Berfungsi
Plasenta sangat penting untuk membawa nutrisi dan oksigen ke janin. Jika plasenta tidak berfungsi atau sudah mulai terlepas dari dinding rahim, janin mungkin tidak akan mendapatkan cukup nutrisi untuk mengeluarkan urine yang baik sebagai cairan ketuban.
3. Cacat Lahir
Jika bayi memiliki masalah pada fisik, terutama di bagian ginjal, ini bisa membuat mereka tidak menghasilkan cukup air seni yang menyebabkan rendahnya cairan ketuban.
4. Kondisi Kesehatan Ibu
Beberapa kondisi kesehatan ibu hamil juga bisa menyebabkan rendahnya cairan ketuban, seperti preeklamsia, diabetes, tekanan darah tinggi, kegemukan, dan dehidrasi.