Marak Kasus Leptospirosis, Waspada Bisa Lebih Parah bagi Pengidap Komorbid

- Kamis, 9 Maret 2023 | 13:30 WIB
Ilustrasi orang demam yang merupakan gejala leptospirosis (Freepik/katemangostar)
Ilustrasi orang demam yang merupakan gejala leptospirosis (Freepik/katemangostar)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus leptospirosis di Jawa Timur (Jatim), menjadi yang tertinggi. Per 5 Maret 2023, tercatat ada 249 kasus penyakit kencing tikus di sejumlah kabupaten/kota di Jatim.

Pengurus IDI Cabang Semarang sekaligus Ketua Divisi Penyakit Infeksi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Muchlis Achsan Udji Sofro, SpPD, KPTI menyebutkan, leptospirosis berkembang di negara tropis seperti Indonesia.

Baca juga: Kemenkes Catat 32 Kematian Akibat Penyakit Bakteri Imbas Banjir, Ini Gejala Leptospirosis

Penyakit ini tidak boleh disepelekan, terutama jika menyerang penderita penyakit lain (komorbid). Pasalnya, kondisi akan lebih parah jika ada komorbid.

"Penyakit komorbid ini bisa membuat kondisi lebih parah pada saat terkena leptospirosis, yakni diabetes melitus, penyakit ginjal kronis, penyakit hati kronis, dan sedang menjalani kemoterapi, serta penyakit lupus yang sering menggunakan obat penenang sistem imunitas," jelas dr Muchlis dalam media briefing IDI, Kamis (9/3/2023).

Di Semarang, kata dr Muchlis, jumlah kasus leptospirosis mengalami peningkatan. Pada periode Januari - Februari 2023, dilaporkan ada 23 kasus dan 6 di antaranya meninggal dunia.

"Berdasarkan data yang terlaporkan sejak Januari 2023, terlaporkan ada 16 kasus leptospirosis di antaranya 12 wanita dan 4 pria. Kemudian Februari ada 7 kasus leptospirosis, yakni 6 wanita 1 pria. Jadi ada 23 kasus yang meninggal 6," terang dr Muchlis.

Baca juga: Diduga Jadi Sumber Penyakit, Tikus di Jaksel Ternyata Kena Leptospirosis, Apakah Itu?

Dari keseluruhan kasus tersebut, leptospirosis tidak menyerang anak-anak, tetapi banyak dialami usia 18 tahun ke atas.

"Usia 18 tahun ke atas atau usia dewasa karena aktivitas kita tinggi sekali, mobilitas kita tinggi. Kemudian kontak dengan daerah banjir juga tinggi, sementara kalau anak-anak begitu ada banjir, oleh keluarga dititipkan ke keluarganya yang tidak kena banjir atau bagaimana itu ya," tandasnya.

Untuk diketahui, leptospirosis sering terjadi di musim hujan dan diakibatkan bakteri leptospira. Bakteri ini menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi.

Sejumlah hewan yang dapat menjadi perantara penyebaran leptospirosis di antaranya tikus, sapi, anjing, dan babi. Sedangkan untuk gejala leptospirosis antara lain demam, sakit kepala, menggigil, muntah, sakit kuning, anemia dan terkadang ruam.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X