Kasus Campak Naik 32 Kali Lipat di Indonesia, Dokter Duga Hal Ini Jadi Penyebabnya

- Kamis, 19 Januari 2023 | 21:00 WIB
Ilustrasi orang kena sakit campak (Freepik/freepik)
Ilustrasi orang kena sakit campak (Freepik/freepik)

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Anggraini Alam, SpA(K) menyoroti penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi di 53 kabupaten/kota dari 12 provinsi.

Bahkan, menurut data terbaru Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, kasus campak telah menyebar ke 31 provinsi di Indonesia.

Peningkatan kasus campak kemungkinan besar terjadi karena menurunnya cakupan imunisasi anak selama selama pandemi COVID-19.

Baca juga: 31 Provinsi Laporkan KLB Campak, Kemenkes: Sudah Ada 3.341 Kasus di 223 Kabupaten-Kota

"Lebih menurun lagi (imunisasi campak) di 2020. Artinya, memang cakupan kita se-Indonesia sudah rendah. Mulai kapan? Mulai di 2015 utamanya, apalagi ditambah adanya COVID-19. Secara global memang imunisasi menjadi turun cakupannya," ujar dr Anggi dalam media briefing, Kamis (19/1/2023).

Selain cakupan rendah, masyarakat tetap menyepelekan penyakit campak dan menganggap penyakit tersebut tidak ada. Sehingga banyak yang melewatkan imunisasi campak.

"Semakin banyak yang tidak divaksinasi, semakin rentan risiko terinfeksi. Kekebalan pada infeksi juga bisa 'lupa' karena tidak melanjutkan vaksinasi, atau dinamakan immunological amnesia," imbuhnya.

-
Ilustrasi orang kena sakit campak (freepik)

Kasus campak di Indonesia meningkat hingga 32 kali lipat berdasarkan pemantauan pada minggu pertama hingga minggu ke-53 di tahun 2022, dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Baca juga: Selain COVID-19, Penyakit Ini Masih Jadi Ancaman Bagi Anak Indonesia, Mom Harus Waspada!

"Pada 2021 ada 132 kasus, di 2022 ada 3.341 kasus. Artinya ini memang bukan main-main," dr Anggi melanjutkan.

Oleh sebab itu, dr Anggi meminta masyarakat mewaspadai gejala awal penyakit campak yakni ruam merah yang berawal di belakang kuping, kemudian menjalar ke seluruh tubuh. Setelah ruam, akan diikuti dengan demam dan batuk yang khas.

Seseorang yang terinfeksi campak akan mengalami tiga fase gejala, dimulai dari ruam kemerahan, mata memerah dan yang terakhir batuk khas.

"Campak adalah infeksi yang berpotensi wabah karena penularannya adalah melalui udara dan sangat mudah menular, oleh karena itu begitu ada demam dan ruam dibawalah ke fasilitas kesehatan agar lebih dini ditangani," ungkapnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Penyebab Utama yang Membuat Anda Merasa Hampa

Kamis, 16 Mei 2024 | 19:51 WIB
X