Sempat Muncul di Abad 14, Wabah Bubonic Terdeteksi Lagi di Tiongkok

- Kamis, 16 Juli 2020 | 14:11 WIB
Marmut, salah satu hewan yang menjadi penyebab munculnya wabah bubonic. (freepik)
Marmut, salah satu hewan yang menjadi penyebab munculnya wabah bubonic. (freepik)

Dunia masih dibayang-bayangi oleh mimpi buruk virus corona, kasusnya telah tembus di angka lebih dari 13 juta.

Belum juga selesai persoalan Covid-19, kini wabah bubonic dideteksi di salah satu wilayah Tiongkok. Uniknya, bubonic merupakan penyakit yang pertama kali muncul sekitar abad 14.

Kasus bubonic terungkap setelah seorang remaja meninggal dunia setelah memakan marmut. Diwartakan The Guardian, Kamis (16/7/2020), remaja tersebut berburu kemudian memakan hasil buruannya itu.

Akhirnya, 15 orang yang pernah melakukan kontak dengan remaja tersebut harus dikarantina. 

Awal bulan ini, dua lainnya dinyatakan positif wabah Bubonic di provinsi Khovd, wilayah yang berdekatan dengan Rusia. Hal itu menjadi perhatian tersendiri bagi pejabat kesehatan di Rusia.

Departemen Makanan dan Pertanian Rusia mengingatkan warga di daerah perbatasan untuk tidak berburu marmut atau memakan dagingnya. Hal itu dilakukan sebagai pencegahan.

-
Marmut, salah satu hewan yang menjadi penyebab munculnya wabah bubonic. (freepik)

Wabah Bubonic

Bubonic merupakan penyakit yang masih berkaitan dengan pes. Bakteri ini disebarkan oleh kutu ke hewan mengerat, seperti tikus, tupai, atau kelinci. Penyakit ini ditularkan ke manusia melalui gigitan langsung atau bahkan goresan.

Pada abad pertengahan, wabah bunoic menyebabkan sekitar 50 juta orang di Eropa meninggal dunia, diwartakan The Huffington Post. Ciri wabah bubonic adalah pembengkakan kelenjar getah bening, serta demam, menggigil dan batuk.

Berbeda dengan abad petengahan, wabah bubonic bisa disembuhkan dalam sebagian besar kasus. Salah satunya, dengan menggunakan antibiotik yang dapat mencegah komplikasi, dilansir dari BBC.

Obat-oabatan bersifat antibiotik juga bisa mencegah kematian akibat wabah bubonic.


Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X