Kisah Anak Penyintas Gagal Ginjal Akut di Bali, Sempat Cuci Darah Sampai 7 Kali

- Selasa, 25 Oktober 2022 | 17:41 WIB
Ilustrasi anak alami gagal ginjal akut di Bali. (Freepik)
Ilustrasi anak alami gagal ginjal akut di Bali. (Freepik)

Kasus gagal ginjal akut pada anak juga terjadi di wilayah Bali. Salah satu anak yang menderita gagal ginjal akut ini, bernama Ida Bagus Made Satya Prawira (3).

Orang tua Made Satya, Ni Kadek Erin Elsayani (27), menceritakan kondisi anaknya saat awal mula mengalami sakit hingga berujung didiagnosis gagal ginjal akut.

"Awalnya demam dan panasnya naik turun. Setelah itu tidak mau kencing, dari Jumat (9/9/2022) itu kencingnya hanya tiga tetes. Lalu Sabtu dan Minggu dia tidak kencing dan besoknya langsung saya bawa ke rumah sakit," ucap Erin dikutip dari Antara, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga: Dulu Gagal Ginjal Akut Pada Anak Tidak Merebak, Ini Penjelasan Kemenkes

Setibanya di rumah sakit, Erin baru mengetahui masalah kesehatan yang dialami anaknya masuk kategori Acute Kidney Injury (AKI). Kala itu, ia mendapat penjelasan dari petugas kesehatan di Rumah Sakit Puri Bunda dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah, yang sebelumnya disebut RSUP Sanglah.

"Sampai di RS Puri Bunda baru tahu, cuma susternya tidak menjelaskan detail. Setelah di RSUP Sanglah baru dikasih tahu bahwa AKI (Acute Kidney Injury) itu sudah 13 kasus, ini yang ke-14," ujar ibu dua anak ini.

Ia mengatakan, anak lelakinya terlihat lemas sampai enggak sanggup duduk setelah tidak bisa kencing. Anaknya juga sempat menolak makan dan minum sehingga langsung dibawa ke Rumah Sakit Puri Bunda pada 12 September 2022.

-
Ibu bernama Ni Kadek Erin Elsayani dan anaknya yang penyintas gagal ginjal akut di Bali,Ida Bagus Made Satya Prawira. (Antara)

Kemudian, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan, Made Satya mengalami gangguan fungsi ginjal, dan langsung dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah.

Baca Juga: Pemerintah Disarankan Bentuk TGIPF Terkait Kasus Gangguan Ginjal Akut Anak, Untuk Apa?

Erin bercerita, anaknya menjalani rawat inap serta tujuh kali proses cuci darah, selama tiga minggu dirawat di rumah sakit tersebut, dari 13 September sampai 4 Oktober 2022.

"Sempat dua hari di ICU karena sesak, saturasi oksigennya menurun. Di ICU langsung cuci darah, akhirnya membaik dan kembali ke ruang intermediate. Pasien lain lebih dari 10 kali cuci darah ada," katanya.

Menurut Erin, selama menjalani perawatan di rumah sakit, anaknya juga harus rutin mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter.

"Kalau untuk obat panasnya diminum tiga kali sehari, kalau untuk obat mualnya juga sebelum makan tiga kali sehari," tuturnya.

Baca Juga: Sebabkan Gagal Ginjal Akut, Dua Farmasi akan Dipidana

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X