Ditemukan dalam Obat Sirup Pemicu Gagal Ginjal, Ini Bahaya Ethylene Glycol Butyl Ether

- Kamis, 20 Oktober 2022 | 17:00 WIB
Ilustrasi obat sirup. (FREEPIK/user18526052)
Ilustrasi obat sirup. (FREEPIK/user18526052)

Ethylene glycol butyl ether (EGBE) merupakan salah satu zat kimia berbahaya yang ditemukan dalam obat sirup yang diduga jadi pemicu gagal ginjal.

Selain EGBE, dua zat kimia berbahaya yang ditemukan di obat sirup ialah ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG).

"EG, DEG, dan EGBE seharusnya enggak ada dalam obat-obatan sirup. Kalau pun ada, harus sangat sedikit kadarnya," jelas Menkes Budi dalam keterangan pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan di Jakarta.

Baca juga: Gawat! Tiga Zat Kimia Berbahaya Ditemukan Pada Obat Sirup Anak

Dilansir Science Direct, EGBEb diproduksi dengan mereaksikan etilen oksida dan butanol normal (n-butanol) menggunakan katalis.

Jika rasio etilen oksida terhadap n-butanol lebih besar dari satu, monoeter di-dan trietilen glikol diproduksi bersama dengan EGBE.

Samchem Prasandha Prasandha mengatakan bahwa ethylene glycol butyl ether (EGBE) merupakan cairan bening yang mudah terbakar dengan bau yang ringan.

EGBE digunakan sebagai pelarut. Kandungan ini juga jadi bahan kimia umum yang sering digunakan dalam produk industri atau rumah tangga.

Ini karena EGBE mampu larut dalam air dan dapat bercampur dengan minyak mineral dan sabun, sehingga pelarut ini sering digunakan  dalam pembersih, tinta, cat dan pelapis.

Berdasarkan temuan Samchem Prasandha Prasandha, EGBE dapat menimbulkan efek kesehatann yang serius. Misalnya dalam proses pernapasan, orang yang menghirup zat ini dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan.

Baca juga: Apotek Dilarang Jual Obat Sirup Sementara, Kemenkes Sarankan Minum Obat Tablet

Gejala yang dapat ditimbulkan ialah sakit tenggorokan, sakit kepala, mual, batuk, sesak napas dan kerusakan sel darah merah. Tidak hanya itu, EGBE dalam konsentrasi tinggi memiliki efek narkotika.

Terpapar EGBE dalam waktu yang cukup lama atau berulang dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, darah hingga sistem limfoid.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X