Ini Cara yang Diperlukan untuk Dampingi Orang dengan Demensia

- Senin, 14 September 2020 | 17:02 WIB
Ilustrasi merawat orang dengan demensia. (Pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi merawat orang dengan demensia. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Demensia alzheimer menjadi salah satu penyakit yang dialami puluhan juta orang di dunia. Di Indonesia, diperkirakan ada 1,2 juta orang dengan demensia pada tahun 2016 menurut data Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI).

Demensia alzheimer biasanya diawali dengan gejala gangguan penurunan fungsi otak yang memengaruhi emosi, daya ingat, dan pengambilan keputusan seseorang atau biasa disebut pikun. Kondisi dapat memengaruhi kehidupan sosial seseorang, bahkan membawa dampak terhadap kepribadian mereka.

“Orang Dengan Demensia (ODD) kerap merasa mudah lupa, sulit fokus, disorientasi, hingga memiliki gangguan untuk berkomunikasi, sehingga hal ini dapat memengaruhi keadaan jiwa dan pikiran," ujar Trainer Dementia Care & Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Azam David Saifullah dalam webinar "Let's Talk About Dementia" baru-baru ini.

Dengan mengetahui gejala umum demensia, lanjut Azam, kita bisa mendapatkan gambaran deteksi dini dan penanganan kasus demensia alzheimer lebih dini. Hal ini juga berguna untuk memahami cara merawat orang dengan demensia.

Trainer Dementia Care & Dosen UGM Sri Mulyani juga mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dapat meningkatkan rasa kesepian, cemas, hingga depresi. Ia pun menekankan pentingnya kontribusi seluruh pihak dalam merawat ODD untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga.

Sri menjelaskan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk merawat ODD. Pertama, membangun komunikasi yang baik dengan ODD, dengan memerhatikan bahasa verbal dan non verbal yang digunakan.

"Kedua, menggunakan tanda-tanda visual untuk membantu komunikasi seperti penggunaan gambar, arahan, dan sebagainya," jelasnya.

Selain itu, kita juga harus memahami perilaku yang sulit pada ODD dan tidak melihatnya sebagai batasan untuk berkomunikasi. Kemudian, memahami tindakan saat terjadi perilaku yang menyulitkan akibat demensia.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

X