Inilah 5 Jenis Depresi yang Paling Umum Dialami Orang, Pria Maupun Wanita

- Senin, 14 September 2020 | 16:09 WIB
Ilustrasi depresi kronis (Pexels/Kat Jayne)
Ilustrasi depresi kronis (Pexels/Kat Jayne)

Ada beberapa jenis depresi paling umum yang dialami orang-orang, baik pria maupun wanita. Depresi tidak bisa dianggap sepele, bahkan terbilang salah satu gangguan kesehatan mental yang serius.

Bila tidak ditangani dengan tepat, gejala depresi akan semakin parah hingga berisiko mengancam nyawa. Namun, penanganan setiap jenis depresi tentu tidak sama. Karena ada jenis depresi ringan, sedang, dan kronis.

Jenis Depresi yang Paling Umum Dialami Orang

Meskipun jenis-jenis depresi memiliki gejala yang berbeda, namun depresi pada dasarnya membuat mood atau suasana hati terganggu, lebih serius dari kesedihan biasa.

Nah, sebelum terlambat, Indozone telah merangkum jenis-jenis depresi beserta penjelasannya supaya dapat diwaspadai lebih dini. Berikut ulasannya.

1. Depresi mayor

-
Ilustrasi depresi mayor (Pexels/Kat Jayne)

Jenis depresi mayor ini dikenal juga dengan depresi klinis yang didiagnosis terjadi akibat sedih, putus asa, dan kesepian yang berlangsung selama 2 minggu lebih.

Gejala depresi ini mulai terlihat dari menurunnya nafsu makan, badan lemas, tidak semangat kerja dan menghindari orang-orang di sekitarnya.

2. Depresi kronis (distimia)

-
Ilustrasi depresi kronis (Pexels/Kat Jayne)

Kemudian, ada depresi kronis. Jenis depresi satu ini biasanya paling banyak terjadi pada anak dan remaja perempuan yang suka mengeluh, pesimis, dan berpikir negatif. Jangka waktunya bisa sangat lama, 2 tahun berturut-turut bahkan lebih.

Umumnya, depresi kronis tidak terlalu mengganggu pola aktivitas harian, tapi cenderung memengaruhi kualitas kehidupan.

Misalnya, seseorang menjadi tidak percaya diri, pola pikir terganggu, sulit berkonsentrasi dan mudah putus asa.

3. Depresi postpartum

-
Ilustrasi depresi postpartum (theconversation.com)

Sesuai namanya, jenis depresi ini umumnya terjadi pada wanita setelah beberapa minggu atau bulan pasca melahirkan atau disebut periode postpartum.

Gejala awal depresi postpartum dapat berdampak pada kesehatan ibu serta ikatan batin antara ibu dan bayi. Depresi ini bertahan cukup lama, biasanya sampai ibu sudah haid lagi setelah melahirkan.

4. Depresi premenstrual

-
Ilustrasi depresi premenstrual (medicalexpress.com)

Depresi premenstrual atau disebut dengan istilah Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) biasanya akan menyebabkan si penderita tidak bisa menyeimbangkan antara emosi dan perilaku.

Gejala-gejala yang ditimbulkan dari jenis depresi premenstrual seperti munculnya kesedihan, kecemasan, gangguan mood ekstrem dan mudah marah.

5. Depresi psikosis

-
Ilustrasi depresi psikosis (Pexels/Kat Jayne)

Mereka yang mengalami depresi jenis ini membuatnya tak menyatu dengan kehidupan nyatanya. Depresi ini kerap disertai halusinasi dan delusi, misalnya saja mendengar atau melihat orang yang sebenarnya tidak ada.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

X