Dijadikan Sebagai Obat Gagal Ginjal Akut, Begini Cara Kerja Fomepizole

- Rabu, 2 November 2022 | 09:11 WIB
Obat penawar gagal ginjal akut, Fomepizole. (Antara)
Obat penawar gagal ginjal akut, Fomepizole. (Antara)

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan mengatakan, telah mendistribusikan sebanyak 146 vial obat fomepizole ke-17 Provinsi, per Selasa (1/11/2022). Sehingga masih tersedia stok 100 vial untuk obati gagal ginjal akut.

Menurut Juru Bicara Kemenkes RI, dr Mohammad Syahril, obat itu dipercaya sebagai penawar (antidotum) racun etilen glikol untuk pasien gagal ginjal akut pada anak. Ia juga mengatakan, bagaimana fase anak yang alami gagal ginjal akut tersebut.

"Jadi gagal ginjal akut itu ditandai dengan pertama, sebelum ke anuria ada namanya oliguria. Jadi frekuensi dan volume berkurang urinenya. Kemudian terakhir apabila betul-betul rusak, maka tidak terjadi produksi urine disebut anuria. Di situlah stadium 3, terjadi pada anak-anak tersebut," ucap Syahril dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan RI, Rabu (2/11/2022).

Baca Juga: Update! Gagal Ginjal Akut Pada Anak Capai 304 Kasus, 99 Orang Sembuh

Syahril menjelaskan, fomepizole bekerja sebagai penetral racun dalam tubuh. Obat tersebut hanya akan efektif jika diberikan secepat mungkin pada anak yang terpapar racun.

"Fomepizole yaitu obat untuk penawar, antidotum terhadap gangguan-gangguan ini. Memang sebaiknya antidotum ini diberikan seawal mungkin, pada saat dia diketahui memang ada suatu keracunan,” katanya.

“Tapi apabila sudah stadium berat (atau) lanjut, maka akan menjadi sulit. Apabila dengan cuci darah hemodialisa, dan ini juga menjadi kesulitan tersendiri bagi kita apabila sudah masuk ke stadium 3," tambahnya.

Baca Juga: Dua Industri Farmasi Obat Sirup yang Dipidana Terancam Penjara 10 Tahun

Syahril melanjutkan, proses perburukan gejala pada anak yang terpapar racun etilen glikol berlangsung dengan cepat. Bahkan bisa dalam hitungan hari.

Menurutnya, agar racun bisa seoptimal mungkin dinetralkan, fomepizole perlu diberikan secepatnya, setelah anak dipastikan mengalami keracunan.

"Jadi kata kuncinya adalah semakin cepat, itu semakin baik. Karena apa? Tanpa antidotum, proses (perburukannya) cepat sekali, bahkan hitungan hari. Tidak sampai lebih dari 1-2 minggu," ucapnya.

Syahril bilang, apabila ada anak yang memiliki gejala seperti gagal ginjal akut, maka sebaiknya dilarikan ke rumah sakit. Sehingga, dokter bisa langsung menanganginya dengan cepat.

"Makanya, antidotum itu sebaiknya diberikan begitu pasien sudah ada gejala poliuri dan dibuktikan suatu kemungkinan terjadi intoksikasi, maka segera diberikan. (Obat fomepizole diberikan) dengan maksud, menetralisir racun tadi supaya tidak terjadi kristal yang merusak atau menghancurkan ginjal. Sehingga fungsi ginjal sebagai metabolisme tubuh akan terganggu," imbuhnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X