Menghadapi anak yang tantrum tak jarang menguji kesabaran orangtua. Terlebih kadang saat tantrum anak tidak bisa mengungkapkan perasaannya sehingga membuat orangtua bingung. Psikolog dari TigaGenerasi Putu Andani, M.Psi mengungkapkan tips untuk menghadapi anak tantrum.
"Anak enggak apa-apa tantrum. Ada rumus untuk menanganinya yaitu terima, label, dampingi, dan diskusi," ujar Putu dalam suatu webinar, Jumat (26/6/2020).
Langkah pertama yang harus orangtua lakukan adalah menerima perasaan anak. Apapun yang anak rasakan, entah stres, cemas, maupun sedih, biarkan saja. Setelah itu, orangtua bisa melabeli perasaan anak.
"Orangtua bisa beri label, kamu sedih ya, kamu kesal ya sehingga anak bisa mengerti apa yang dirasakan," ucap Putu.
Langkah ketiga adalah dampingi anak hingga emosinya mereda. Putu menekankan, orangtua hanya perlu menemani bukan menggurui anak. Selama anak menenangkan emosinya, orangtua bisa memberikan sentuhan kasih sayang seperti pelukan atau mengusap punggung.
"Ini critical, biasanya orangtua gatal ingin kasih tahu baiknya anak gimana. Padahal itu enggak efektif, emosi anak sedang tinggi. Kalau sudah mereda baru diskusi, tanya ada apa dengan anak, maunya orangtua harus seperti apa," kata Putu.
Putu mengatakan, menerapkan metode terima, labeli, dampingi, dan diskusi saat anak tantrum bisa membantu membentuk kematangan emosi anak.
"Kematangan anak akan dibentuk dari situ. Jadi setiap anak marah, tantrum, sedang emosi tinggi, lakukan metode tadi," pungkas Putu.
