Tanaman kopi di Indonesia sudah melegenda sejak pemerintahan Hindia Belanda. Salah satu kopi yang menjadi komuditas utama di Eropa adalah kopi yang ditanam di lereng Gunung Lawu atau lebih dikenal dengan Kopi Lawu.
Sejarahnya dimulai di era tahun 1850-an dimana Vereenide Oostindische Compagnie (VOC) membagikan bibit kopi kepada para petani di lereng Gunung Lawu dari daerah Wonogiri, Karanganyar, Ngawi, hingga Magetan untuk ditanam.
Selanjutnya biji kopi yang berhasil ditanam dibeli oleh VOC. Kopi Lawu tersebut menjadi salah satu primadona di pasar Eropa, namun kejayaannya berakhir di masa pemerintahan Orde Baru dimana para petani dipaksa untuk beralih menanam cengkeh.
Hal tersebut menyebabkan ribuan tanaman kopi produktif ditebang dan digantikan dengan cengkeh, sehingga keberadaan Kopi Lawu hampir punah. Hype-nya budaya ngopi membuat petani di Desa Gadungan, Ngargoyoso, Karanganyar mulai menanam kembali Kopi Lawu.
Kopi Lawu jenis Arabika maupun Robusta mulai banyak digemari bahkan dikirim ke beberapa negara Eropa dan Uni Emirat Arab. Selain itu, para penikmat kopi juga dapat merasakan sensasi aroma biji kopi yang disangrai sebelum digiling dan diseduh. Warga sekitar juga diajari untuk mengolah kopi oleh beberapa barista agar perekonomian dapat berputar.
Artikel menarik lainnya:
- Starbucks Terbesar di Asia Tenggara Ada di Bali, Megah dan Mewah Dilengkapi Kebun Kopi Loh
- Ternyata Ada Desa Gila, Setiap Bulan Selalu Ada Warganya yang Masuk Rumah Sakit Jiwa
- Langka! Ada Kedai Sulawesi di Pulau Bali, Tawarkan 58 Menu Khas Sulawesi, Tertarik Coba?
- Cerita Masjid Duwur, Sempat Jadi 'Penjara' Sekaligus Saksi Sejarah Penumpasan PKI
- Keindahan Padang Savana di Kaki Gunung Rajabasa, Terhampar Luas Memukau Wisatawan
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.