Virus secara konstan mengalami perubahan melalui mutasi, termasuk dengan SARS-CoV-2 atau dikenal COVID-19 yang sudah terjadi. Terkadang, varian baru itu muncul dan hilang, tetapi dalam beberapa kasus, varian itu bertahan. Salah satu varian COVID-19 yang mewabah adalah varian Delta yang sebabkan lebih banyak infeksi dan tersebar lebih cepat dari SARS-CoV-2 yang asli.
Lalu timbul sebuah pertanyaan, bagaimana caranya agar bisa menghambat mutasi virus sehingga tidak ada lagi varian baru yang muncul? Untuk cara pertamanya dan yang paling utama menurut Centers for Disease Controle and Prevention (CDC) adalah menaati protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi COVID-19.
Segala jenis vaksin yang diizinkan FDA memberikan proteksi dari segala jenis varian COVID-19. Vaksin ini berfungsi dalam mencegah orang-orang terinfeksi COVID-19, dan jika ada yang terjangkit, maka gejalanya tidak begitu parah. Untuk cara selanjutnya adalah penggunaan masker, baik di area publik atau bukan.
Pemakaian masker akan sangat krusial jika mempunyai sistem imun yang lemah, berada di umur yang rentan, ataupun punya kondisi medis yang perlu diperhatikan. Hal serupa ditulis WHO. Cara terbaik untuk mencegah varian baru dari COVID-19 adalah dengan cuci tangan dengan rajin, lakukan pembatasan jarak fisik, menghindari tempat ramai, dan memakai masker.
"Mengurangi jumlah penularan virus berarti mengurangi peluang virus untuk bermutasi,” ungkap pihak WHO dalam situs resminya.
Selain melakukan upaya yang telah disebutkan sebelumnya, produsen dan peneliti vaksin harus terus menyesuaikan vaksin dengan evolusi virus yang terjadi. Percobaan juga harus dirancang sedemikian rupa sehingga setiap perubahan efektivitas vaksin dapat dinilai. Studi mengenai dampak vaksin juga perlu diteruskan agar tepat sasaran.