Studi Ini Ungkapkan Wanita di Perkotaan Miliki Kemungkinan Kecil Miliki Anak!

- Jumat, 19 Maret 2021 | 15:23 WIB
Ilustrasi wanita perkotaan. (photo/Ilustrasi/Pexels/Sam Lion)
Ilustrasi wanita perkotaan. (photo/Ilustrasi/Pexels/Sam Lion)

Terdapat sebuah studi baru dalam Behavioral Ecology, yang diterbitkan Oxford University Press, menemukan wanita cenderung tak berkembang biak di daerah perkotaan yang memiliki persentase wanita lebih tinggi dibanding pria dalam populasi. Meskipun mayoritas kota modern miliki lebih banyak wanita dibanding pria dan karenanya menderita tingkat kesuburan yang lebih rendah, efek rasio jenis kelamin bias wanita, miliki lebih banyak wanita daripada pria dalam satu populasi. 

Peneliti di sini menganalisis bagaimana rasio jenis kelamin bias dari perempuan terkait dengan pernikahan, sejarah reproduksi, penyebaran dan efek urbanisasi pada masyarakat. Tim peneliti Universitas Turku, Universitas Helsinki, dan Universitas Negeri Pennsylvania menggunakan peristiwa migrasi internal besar-besaran yang terjadi di Finlandia selama Perang Dunia II, ketika 10% wilayah Finlandia diserahkan ke Uni Soviet & lebih dari 400.000 warga dievakuasi. 

Pemerintah Finlandia terapkan tidakan pemukiman untuk menyediakan lahan bagi petani untuk menggantikan wilayah yang hilang. Setiap desa di wilayah yang diserahkan ditugaskan ke lokasi tertentu di Finlandia barat untuk menjaga komunitas tetap bersama, meskipun pengungsi tidak diharuskan pindah ke lokasi yang ditentukan. 

Studi itu menemukan bahwa kemungkinan reproduksi sangat dipengaruhi rasio jenis kelamin lokal tetapi hubungan ini berbeda antara lingkungan pedesaan dan perkotaan. Sementara itu, rasio jenis kelamin populasi bias perempuan turunkan kemungkinan perempuan untuk reproduksi untuk pertama kalinya di lingkungan perkotaan, hal ini tidak terjadi di pedesaan. 

Tetapi, perempuan tidak pindah ke daerah dengan lebih banyak laki-laki, sebaliknya, mereka cenderung pindah ke daerah perkotaan, meskipun rasio jenis kelamin sangat bias perempuan di lokasi itu. Para peneliti simpulkan bahwa perempuan mungkin pindah ke daerah perkotaan untuk pekerjaan dan kesempatan pendidikan, tetapi kemudian alami pasar yang kompetitif untuk temukan pasangan dan dengan demikian kecil kemungkinan untuk mempunyai anak, dibandingkan dengan wanita yang tinggal di luar perkotaan. 

Peneliti juga mencatat bahwa sementara populasi yang mereka pelajari bersifat historis, temuan itu dapat diterapkan pada lingkungan perkotaan saat ini. Jumlah wanita melebihi pria di banyak kota di negara maju dan berkembang, dan mereka mungkin temukan diri mereka dalam kesulitan yang sama yang dialami oleh wanita Finlandia beberapa dekade lalu.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X