Ilmuwan Tumbuhkan Kelenjar Air Mata di Piring dan Membuatnya Menangis!

- Rabu, 17 Maret 2021 | 15:54 WIB
Tampilan sel organoid yang menangis. (photo/Dok. Science Alert)
Tampilan sel organoid yang menangis. (photo/Dok. Science Alert)

Secara umum, membuat seseorang menangis bukanlah suatu hal yang baik. Tetapi, penelitian terbaru ini yang dilakukan dapat membantu orang yang tidak bisa melakukannya. Penelitian ini menjadi pertama di dunia. Dimana, para ilmuwan telah menumbuhkan kelenjar air mata dari sel induk manusia di dalam cawan, dan mendorongnya untuk menghasilkan air mata. 

Pencapaian signifikan yang dapat membantu kembangkan terapi untuk gangguan kelenjar air mata, dan lengkah menuju terapi regeneratif, jauh ke masa depan. Melihat hal itu, ahli genetika molekuler dari Institut Hubrecht di Belanda yaitu Hans Clevers memberi komentarnya.

"Kami berharap para ilmuwan akan menggunakan model kami untuk mengidentifikasi pilihan pengobatan baru bagi pasien dengan kelainan kelenjar air mata dengan menguji obat baru pada organoid pasien atau mengembangkan sel sehat dan, suatu hari, menggunakannya untuk transplantasi," ungkap Hans Clever.

Kelenjar air mata, yang berada di rongga mata tepat di atas bola mata, adalah organ yang bertanggung jawab untuk jaga mata tetap terlumasi. Jika terdapat hal salah, maka bisa berakhir dengan mata yang terlalu lembab, terlalu kering, hingga menyakitkan.

Perawaran saat ini untuk mata kering berkisar dari obat tetas mata hingga intervensi bedah. Tetapi, pilihan pengobatan cenderung terbatas, paling tidak karena, menurut para peneliti, kelenjar air mata, atau kelenjar lakrimal, kurang dipahami. Menggunakan kelenjar air mata tikus dan manusia, inilah yang dicari para peneliti untuk diperbaiki. 

Untuk mendorongnya menghasilkan air mata, peneliti mengekspos organoid ke norepinefrin, neurotransmitter yang memicu pelepasan air mata. Seperti yang dicatat peneliti, organoid membengkak seperti balon ketika sel melepaskan air mata di dalam. Melihat hal itu, ahli biologi di Hubrecht Institute, Marie Bannier-Helaouet memberikan komentarnya.

"Tantangannya adalah membuat organoid menangis, karena ini adalah ciri khas kelenjar air mata," ungkapnya.

"Kami harus memodifikasi campuran faktor tempat organoid tumbuh sehingga mereka akan menjadi sel dewasa yang kami miliki di kelenjar air mata dan mampu menangis." lanjutnya. 

Pada sel-sel ini, peneliti melakukan sekuensing mRNA sel tunggal untuk menghasilkan atlas sel di kelenjar air mata. Mereka dapat menentukan bahwa dua jenis sel yang berbeda, duktal dan asinar, menghasilkan komponen berbeda dan air mata yang diproduksi di kelenjar.

Menariknya, semua hal ini dapat ditemukan pada sindorm Sjogren, penyakit autoimun langka yang menyebabkan mata kering dan mulut kering, dalam kasus ekstrem sebabkan kebutaan. Akhirnya, tim menguji kemungkinan penggunaan organoid lakrimal untuk transplantasi. Mereka mengambil beberapa sel lakrimal manusia, dan mencangkokkannya ke dalam kelenjar air mata tikus.

Dalam 2 minggu, sel-sel itu telah dicangkokkan dan diintegrasikan ke dalam kelenjar, dan membentuk struktur saluran. Sel-sel ini tetap berada di kelenjar setidaknya selama 2 bulan, dan beberapa sel manusia terus tumbuh dan membelah 2 bulan kemudian. Mereka bahkan memproduksi air mata. 

Di sisi lain, penelitian tim dapat membantu kamu untuk lebih memahami gangguan kelenjar air mata, dan temukan cara baru untuk mengobatinya. Penemuan ini telah dipublikasikan di Cell Stem Cell.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X