Nama Sappho menjadi sosok yang seakan bertanggung jawab kemunculan kaum lesbian atau pecinta sesama jenis bagi perempuan di dunia.
Pasalnya syair yang ia ciptakan seakan menjadi penggambaran bahwa ia benar-benar memuji seorang perempuan dan mengaguminya hinggi ingin memiliki perempuan tersebut, meski dirinya sendiri adalah seorang perempuan.
Baca Juga: Putuskan Menikah, Cerita Miss Argentina dan Miss Puerto Rico Terlibat Hubungan Terlarang
Dikutip dari Ancient of Greek, Sappho merupakan seorang penyair asal Yunani kuno yang kerap membuat kata-kata kiasan nan indah. Suatu ketika, kata-kata tersebut menjadikan Sappho seakan penggerak bahwa sesama perempuan jika bisa memiliki rasa saling suka dan menyayangi satu sama lain.
Sappho sendiri berasal dari pulau Lesbos, pulau ini digambarkan sebagai pulau tempat para perempuan yang terkenal akan kecantikannya dalam melayani perdagangan seks pria yang berkunjung ke sana.
Karyanya yang menyapa kekasih wanita yang tidak disebutkan namanya adalah sebuah persona. Banyak kontroversi yang bermula mengenai lesbian disebabkan oleh karya Sappho.
"Seorang perempuan muda diperlihatkan dengan pulpen yang digunakan untuk menuliskan tulisan pada tablet lilin yang dipegangnya. Jaring di rambutnya terbuat dari benang emas dan menjadi mode selama periode Neronian. Salah satu lukisan yang paling terkenal dan paling disukai, yang biasa disebut Sappho, sebenarnya menggambarkan seorang gadis dari masyarakat kelas atas Pompeian, berpakaian mewah dengan jaring rambut emas dan anting-anting emas yang besar.”
Baca Juga: Negara Timur Tengah Ancam Netflix atas LGBTQ, Khususnya Konten Lesbian di Animasi Ini
Dari tulisan tersebut, kemudian manusia di 2.000 tahun berikutnya mendefenisikan bahwa tulisan tersebut adalah pengalaman pribadinya. Karya-karyanya kini menjadi identik dengan cinta perempuan.
