Studi Ini Ungkapkan Hubungan Internal dapat Pengaruhi Pembelajaran Seseorang!

- Jumat, 2 April 2021 | 16:02 WIB
Ilustrasi pembelajaran. (photo/Ilustrasi/Pexels/Julia M Cameron)
Ilustrasi pembelajaran. (photo/Ilustrasi/Pexels/Julia M Cameron)

Kita semua pasti pernah mendengarkan ungkapan dari pepatah bahwa "Jika pada awalnya Anda tidak berhasil, coba, coba lagi." Tetapi para peneliti University Carnegie Mellon dan Pittsburgh temukan sebuah penelitian baru bahwa ini bukan soal pengulangan. Sebaliknya, keadaan internal seperti keterlibatan juga dapat berdampak pada pelajaran. 

Penelitian kolaboratif yang diterbitkan di Nature Neuroscience, teliti bagaimana perubahan dalam keadaan internal, seperti gairah, motivasi, perhatian, dan keterlibatan dapat memengaruhi proses pembelajaran menggunakan teknologi antarmuka otak-komputer (BCI). 

Temuan menunjukkan bahwa perubahan dalam keadaan internal dapat secara sistematis memengaruhi bagaiamana perilaku meningkat pada pembelajaran, sehingga membuka jalan bagi metode yang efektif untuk ajar keterampilan orang dengan cepat, dan ke tingkat kemahiran yang lebih tinggi. 

Dengan memakai paradigma pembelajaran BCI, para peneliti amati bagaimana aktivitas saraf berubah, dan sejauh mana perubahan ini dipengaruhi oleh pergeseran dalam keadaan internal, ketika subjek melakukan tugas dengan menggerakan kursor pada layar komputer hanya menggunakan pola aktivitas saraf. 

Ketika penelitian berlangsung, tim mulai perhatikan fluktuasi tiba-tiba yang besar pada aktivitas populasi saraf di dalam korteks motorik. Pada awalnya, mereka tidak mengerti mengapa ini terjadi, tetapi seiring waktu, mereka menyadari bahwa fluktuasi terjadi setiap kali subjek terkejut dengan perubahan dalam tugas. Melihat hal itu, salah seorang profesor teknik biomedis di Carnegie Mellon dan Institut Ilmu Saraf yaitu Steve Chase memberikan komentarnya.

"Kami tidak mencari efek khusus ini dalam data saraf," katanya.

"Diameter pupil berkorelasi erat dengan sinyal keterlibatan yang kami lihat di aktivitas saraf, dan tampaknya memiliki efek masif di korteks motorik." lanjutnya. 

Pada akhirnya, penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterlibatan atau perhatian subjek dapat membuat hal-hal menjadi lebih mudah atau lebih sulit untuk dipelajari, tergantung dengan konteksnya.

"Anda mungkin membayangkan bahwa otak akan diatur dengan pemisahan fungsi yang jelas, seperti area motorik untuk kontrol motorik, dan area emosional untuk kontrol emosional, dan area sensorik untuk representasi sensorik," kata Aaron Batista, profesor bioteknologi di Universitas Pittsburgh. 

"Apa yang kami temukan adalah jenis gangguan yang kebetulan dari keadaan internal ke dalam area motorik. Bisa jadi kami dapat memanfaatkan sinyal itu untuk meningkatkan pembelajaran." imbuhnya.

"Salah satu bagian unik dari kolaborasi kami adalah betapa terintegrasi kita semua selama seluruh proyek, mulai dari desain eksperimental, hingga konduksi eksperimental, hingga analisis data, dan penerapan; kita semua terlibat dalam semua bagian itu," kata Byron Yu, profesor teknik biomedis dan teknik listrik dan komputer di Carnegie Mellon.

"Temuan di sini suatu hari nanti mungkin membantu orang mempelajari keterampilan sehari-hari, seperti matematika atau menari, lebih cepat dan ke tingkat kemahiran yang lebih tinggi." katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X