Masing-masing orang memiliki caranya tersendiri untuk menghilangkan dan meredakan stress. Namun, terdapat banyak orang yang meredakan stress dengan makan-makanan favoritnya, seperti es krim, pizza, dan makanan lainnya yang dipercaya bisa membuat hidup terasa lebih baik.
Menurut laporan spesial Lose Weight dan Keep It Off dari Harvard, kasus ini sering terjadi. Kenyataannya, terdapat beberapa wilayah di otak yang mendapatkan kebahagiaan dari makanan manis atau tinggi lemak.
Di sisi lain, beberapa penelitian psikologi menunjukkan, perilaku untuk mendapatkan kebahagiaan ini akan dilakukan berulang-ulang olah manusia. Dengan kata lain, banyak orang yang akan melampiaskan kemarahan dan mencari kenyamanan dari makanan.
Kebiasaan ini kerap disebut sebagai emotional eating. Namun, emotional eating ini bukanlah solusi terbaik dalam menghadapi tantangan hidup. Itu mungkin memberikan efek sementara, tetapi pada masa mendatang, emotional eating dapat membuat kita stress, terutama karena naiknya berat badan.
Emotional eating biasanya dilakukan seseorang untuk menekan emosi negatif yang sedang mereka alami, seperti stress, marah, takut, sedih, dan kesepian. Peristiwa negatif dalam hidup seperti konflik dalam hubungan, masalah pekerjaan, kelelahan, tekanan keuangan dan gangguan kesehatan juga bisa memicu perilaku ini.
Kebiasaan tersebut dapat mengarahkan ke siklus yang tak sehat. Setelah makan berlebihan, pada akhirnya kamu akan kecewa jika berat badanmu naik dan itu kembali membuat kamu menjadi buruk. Setelah itu, kamu akan makan lebih banyak untuk mengatasi stress dan perasaan tidak nyaman itu.
Karena itu, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk alihkan kebiasaan emotional eating ketika tengah stress saat hadapi masalah. Cara tersebut adalah:
1. Mendengarkan lagu
2. Berjalan kaki
3. Berbicang dengan teman
4. Menari
