Manusia memang memiliki kelebihan khusus ketimbang makhluk hidup lainnya melalui akal. Dengan akal, manusia mampu melakukan eksplorasi tinggi untuk mendukung kehidupannya menjadi lebih baik.
Akal dikemas dalam otak yang didalamnya terdapat hal-hal yang sejauh ini masih banyak yang perlu diketahui orang, bahkan ilmuwan sekalipun. Di dalam otak mengandung zat-zat yang mendukung hormonal manusia sehingga mampu mengendalikan perasaan. Salah satunya emosional yang berbeda saat mendengarkan musik.
Baca Juga: Psikolog Universitas Indonesia Warning Perselingkuhan Bisa Sebabkan Trauma Bagi Korban
Dikutip Livescience, studi terbaru memberikan pemahaman kepada kita bagaimana otak bekerja dan bereaksi pada musik. Para peneliti menemukan bahwa otak kita memiliki mekanisme saraf yang berbeda ketika mendengarkan nyanyian daripada suara pembicaraan atau alunan musik instrumental.
Lewat penelitian yang berjudul "A Neural Population Selective for Song in Human Auditory Cortex" memapakan bahwa otak manusia mengandung populasi saraf khusus yang mampu menganalisis lagu.
"Temuan baru utama kami adalah bahwa salah satu komponen ini merespon hampir secara eksklusif musik dengan bernyanyi. Temuan ini menunjukkan bahwa otak manusia mengandung populasi saraf khusus untuk analisis lagu," tulis para peneliti.
Kemudian mereka mendapatkan jawaban lewat teknik elektrokortikografi (ECoG). Teknik ini menempatkan elektroda di dalam tengkorak partisipan untuk merekam aktivitas listrik dari otak sehingga dapat memantaunya.
Para peneliti memberikan tugas partisipan untuk mendengar 165 suara yang umum, seperti getaran ponsel, tuangan air, suara berbicara, suara ketikan keyboard, termasuk campuran suara musik dengan nyanyian dan instrumental.
Penelitian tersebut pun menemukan secara umum neuron ternyata merespon secara beda terhadap nyanyian dibanding saat sarafnya menanggapi musik instrumental dan percakapan.
"Temuan ini menunjukkan bahwa musik diwakili oleh beberapa populasi saraf yang berbeda, selektif untuk aspek musik yang berbeda, setidaknya satu di antaranya merespon secara khusus untuk bernyanyi," ungkap para peneliti.
