Pasir pantai yang indah dan lembut ternyata tidak langsung ada begitu saja. Terdapat proses yang panjang di sana, terlebih lagi harus ada ikanm. Mengutip situs National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Ahli Lingkungan Rachel Carson mengatakan di setiap pantai, pada setiap butir pasir ada cerita mengenai Bumi.
Pasir sendiri berasal dari banyak lokasi, sumber dan lingkungan. Pasir pun terbentuk saat batuan pecah karena pelapukan dan erosi selama ribuan hingga jutaan tahun. Batuan sendiri membutuhkan waktu terurai, terutama kuarsa dan feldspar. Perjalanan bebatuan ini dimulai ribuan mil dari lautan. Bebatuan perlahan menyusuri aliran sungai.
Kian ke laut, batuan akan kian terkikis karena dari aksi konstan gelombang dan pasang surut. Ini mengapa batuan semakin lama semakin kecil. Di sisi lain, warna cokelat dari pasir berasal dari hasil oksidasi besi. Sementara untuk pasir hitam berasal dari material vulkanik yang terkikis seperti lava, batuan basal dan batuan serta mineral berwarna gelap lainnya.
Tidak hanya itu saja, pasir di Pantai Bermuda yang didominasi warna merah muda itu dihasilkan dari pembusukan organisme bersel tunggal bercangkang yang disebut foraminifera. Pasir pantai yang umumnya tidak kalah menarik. Tanpa batuan kuarsa, sumber pasir bergantung pada ekologi berbeda.
Pantai berpasir putih biasanya berasal dari kotoran ikan kakatua atau parrot fish. Ikan itu kemudian mengeluarkan sisa kalsium karbonat sebagia pasir. Alasan inilah yang membuat ikan kakatua menjadi bagian penting dari ekosistem terumbu karang. Karena setiap tahunnya, ikan ini dapat memproduksi ratusan pon pasir putih.
