Museum Nasional Norwegia telah melakukan pemindaian baru pada lukisan The Scream karya Edvard Munch. Usai melakukan hal itu, mereka menemukan pesan rahasia yang ditinggalkan Munch sendiri pada 128 tahun lalu.
Lukisan itu dibuat dengan judul asli Der Schrei der Natur (The Scream of Nature), lukisan seorang lelaki yang tampak kesakitan dan menjadi salah satu karya paling terkenal di dunia. Sebelum melukisnya, Munch tengah berjalan-jalan ketka mendapat inspirasi untuk lukisan itu. Ia melihat cahaya merah menyala di langit, kemungkinan disebabkan letusan dari Gunung Krakatau.
"Saya sedang berjalan di sepanjang jalan dengan dua orang teman saat Matahari terbenam, tiba-tiba langit berubah menjadi merah darah. Saya berhenti, merasa lelah, dan bersandar di pagar," ungkap Edvard Munch.
"Teman-temanku berjalan terus dan aku berdiri di sana gemetar karena cemas. Aku merasakan jeritan tak terbatas melewati alam," lanjutnya.
Pada bagian pojok kiri atas lukisan, terdapat pesan kecil yang ditulis dengan pensil usai pengerjaan selesai. Pesan itu berbunyi, 'Hanya bisa dilukis oleh orang gila'. Lukisan itu kemudian dianalisis menggunakan teknologi inframerah untuk mencari tahu siapa yang meninggalkan pesan itu.
Selama beberapa dekade, telah ditemukan bahwa pesan itu bisa saja ditulis sebagai tindakan vandalisme oleh seseorang atau bahkan Munch sendiri. Dengan membandingkan tulisan tangan dnegan catatannya, para ahli saat ini dapat memastikan pesan itu ditulis sang artis. Ini dinyatakan oleh Mai Britt Guleng, kurator di Museum Nasional.
"Tulisan itu tidak diragukan lagi milik Munch. Tulisan tangan itu sendiri, serta peristiwa yang terjadi pada tahun 1895, ketika Munch mempertunjukkan lukisan itu untuk pertama kalinya di Norwegia, semuanya mengarah ke arah yang sama," ungkap Mai Britt Guleng melansir IFL Science.
Pihak museum percaya bahwa pesan itu kemungkinan besar dibuat usai lukisan itu pertama kali dipamerkan di Kristiania, yang saat ini telah menjadi Oslo.
