Terdapat sebuah studi komprehensif yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science memeriksa kembali pekerjaan sebleumnya yang mengklaim menunjukkan hubungan langsung antara waktu layar awal dan masalah perhatian pada anak-anak. Melihat hal itu, salah seorang profesor psikologi dan kepala departemen di East Tennessee State University, Wallace E. Dixon Jr. memberikan komentarnya.
"Temuan dari studi asli , setelah pemeriksaan lebih lanjut, tidak terbukti. Kami menemukan bahwa masih belum ada bukti bahwa TV , dengan sendirinya, menyebabkan ADHD atau masalah perhatian apa pun pada anak-anak," ungkapnya.
" Penelitian kamijuga memberi tahu kita bahwa penting untuk bersikap skeptis terhadap temuan yang mengguncang dunia yang datang dalam bentuk 'sesuatu yang dilakukan setiap orang merugikan anak-anak kita.' Klaim luar biasa membutuhkan bukti luar biasa," lanjutnya.
"Apa yang menggairahkan kami tentang penelitian ini adalah bahwa kami dapat mengurangi menyalahkan orang tua atau membuat mereka merasa bersalah karena membiarkan anak-anak mereka menonton televisi ketika mereka masih sangat kecil," jelasnya.
Metode ini digunakan untuk membuar 848 analis untuk mengetahui apakah TV awal melihat menyebabkan masalah perhatian di kemudian hari. Sebagian besar hasil tidak tunjukkan hubungan antara keduanya. Beberapa yang melakukannya, penulis yakin, mencerminkan beberapa keanehan dalam kumpulan data yang tidak mungkin mewakili dunia nyata.
