Pengamat paus di Jepang baru-baru ini disuguhi oleh pertemuan satwa liar langka ketika mereka melihat, bukan hanya satu, tapi 2 orca putih yang berenang berdampingan. Pasangan dan pod mereka pun terlihat sekelompok orang di perahu Gojiraiwa Kanko Whale Watching di lepas pantai Rausu pada pulau utama Jepang paling utara yang disebut Hokkaido pada 24 Juli.
Warna putih pada orca juga dikenal sebagai paus pembunuh, dapat disebabkan oleh albinisme dan leusisme. Albinisme pada orca sendiri adalah hasil perkawinan sedarah, tetapi tidak ada bukti jelas yang menunjukkan bahwa ini berdampak negatif di paus pembunuh dengan cara lain. Leucism sendiri adalah hasil dari mutasi genetik acak dan juga tampaknya tidak pengaruhi kesehatan dari Orca sendiri.
"Warna kekuningan krem homogen pada paus pembunuh ini akan menunjukkan albinisme," kata Hoyt.
Karena menjadi putih, kedua orca mempunyai tanda seperti dengan goresan yang sangat terlihat dikenal sebagai tanda garu, di seluruh tubuh mereka. Tanda-tanda ini disebabkan oleh gigi orca lain, kemungkinan besar sebagai bentuk permainan daripada pertempuran yang sebenarnya.
"Orca hitam memiliki tanda juga, tetapi Anda tidak dapat melihatnya juga," lanjutnya.
Tidak jelas persis berapa banyak orca putih yang ada pada seluruh dunia, tetapi populasi tertentu diketahui mempunyai lebih banyak individu kulit putih dari pada yang lainnya.
"Sekitar 1 dari 1.000 orca di Pasifik Utara bagian barat [berkulit putih]," jelas Hoyt.
"Itu mungkin rasio tertinggi di mana pun di dunia." katanya.
"Orca Hokkaido dengan dua individu kulit putih ini mungkin merupakan kelompok yang berasal dari perairan Rusia yang berdekatan," tutup Hoyt.
