Tanjakan Emen, sebuah nama yang telah merajai pembicaraan di kalangan masyarakat, terutama di wilayah Kecamatan Ciater Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dikenal karena seringnya terjadi kecelakaan maut yang menelan banyak korban, Tanjakan Emen juga dihiasi oleh mitos-mitos mistis yang menarik.
Ada dua cerita yang berkembang mengenai asal-usul sebutan Tanjakan Emen. Cerita pertama mengisahkan seorang sopir oplet bernama Emen sebagai sosok di balik namanya. Pada tahun 1969, Emen menjadi korban kecelakaan pertama di jalur tersebut. Ia sedang mengantarkan ikan asin dari arah Ciroyom menuju Subang.
Baca Juga: Jembatan Merah Gejayan, Penuh Kisah Mistis dan Penampakan Makhluk Ghaib
Diduga oplet yang dikendarainya mengalami rem blong dan terguling, kemudian terbakar. Emen pun ikut terbakar bersama dengan oplet tersebut. Sejak tragedi tersebut, berbagai kecelakaan maut mulai sering terjadi di Tanjakan Emen.
Tak hanya itu, beberapa pengendara juga mengaku mengalami kerasukan saat melewati jalur tersebut. Karena rentetan tragedi ini, masyarakat meyakini bahwa arwah Emen masih gentayangan di sekitar jalur tersebut.
Cerita kedua menyatakan bahwa Emen bukanlah seorang sopir oplet, melainkan korban tabrak lari. Jenazah Emen diduga disembunyikan di semak belukar di lokasi kejadian. Warga sekitar percaya bahwa arwah Emen yang marah masih berkeliling dan mengganggu pengguna jalan yang melintas.
Sejak saat itu, mitos tentang sosok Emen sebagai penunggu jalur Subang-Bandung tersebut merajalela di kalangan masyarakat. Ada mitos yang tersebar terkait tanda-tanda yang diberikan oleh alam sebelum terjadinya kecelakaan di wilayah tersebut.
Misalnya, jika burung wiwik kelabu atau uncuing dalam bahasa Sunda hinggap di salah satu pohon di Tanjakan Emen, maka kecelakaan akan terjadi pada hari itu. Selain itu, munculnya kawanan monyet yang turun ke jalan dan bergelantungan juga dianggap sebagai tanda kecelakaan yang akan terjadi.
Mitos lainnya mengharuskan pengendara yang melintas di Tanjakan Emen untuk melemparkan sebatang rokok dan membunyikan klakson. Tujuannya adalah agar dapat selamat dari gangguan mahluk gaib penunggu Tanjakan Emen.
Baca Juga: Berasa Sultan! Makan Sop Buntut Legendaris khas Hotel Borobudur Habis Rp650 Ribu
Meskipun mitos-mitos ini telah berkembang luas di masyarakat, beberapa pihak berusaha untuk mengklarifikasi penyebab sebenarnya dari kecelakaan-kecelakaan di Tanjakan Emen. Menurut mereka, faktor penyebab kecelakaan maut di Tanjakan Emen adalah kondisi jalanan yang terjal, tikungan yang curam, ketidakhati-hatian pengendara, kendaraan yang tidak laik, serta faktor kesalahan manusia.
Untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya di jalur tersebut, pemerintah setempat telah membangun monumen mobil bekas kecelakaan sebagai peringatan kepada pengendara agar lebih berhati-hati.
Artikel Menarik Lainnya:
- Kawal Evakuasi Bangkai Paus Balin, Gubernur Khofifah: Dibawa ke Museum Jatim Park
- Ustaz Derry Sulaiman Gak Menentang Konser Coldplay: Mereka Band No 1
- Sapu Lidi: Tolak Bala, Ritual Penyembuh Bayi dan Alat Penolak Hujan dalam Budaya Jawa
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
