Sapu Lidi: Tolak Bala, Ritual Penyembuh Bayi dan Alat Penolak Hujan dalam Budaya Jawa

- Kamis, 18 Mei 2023 | 17:42 WIB
Sapu lidi (Z Creators/Titi Romiyati)
Sapu lidi (Z Creators/Titi Romiyati)

Sapu lidi adalah alat pembersih yang populer di Indonesia, terutama di perumahan, perkantoran, dan petugas kebersihan. Sapu lidi terbuat dari lidi pelepah pohon yang berasal dari kelapa atau aren. 

Namun, sapu lidi tidak hanya sekadar alat pembersih biasa. Di balik penggunaannya yang praktis, sapu lidi memiliki banyak mitos dan filosofi yang menarik.

Bagi masyarakat Jawa, sapu lidi bukan hanya alat pembersih rumah, tetapi juga memiliki nilai budaya dan simbolisme yang mendalam. Salah satu mitos yang berkembang adalah sapu lidi dapat digunakan untuk menyembuhkan anak atau bayi yang mengalami panas dalam berhari-hari.

-
Sapu lidi (Z Creators/Titi Romiyati)

Baca Juga: Ribuan Warga Suku Baduy Turun Gunung Ikuti Tradisi Seba Baduy 2023

Orang tua zaman dulu akan menggunakan sapu lidi dan lirang sambi saat berkeliling rumah searah jarum jam sebanyak tujuh kali. Sapu lidi digunakan di sudut-sudut rumah, sementara lirang sambi ditaburkan selama berkeliling. Hal ini dipercaya dapat membantu menyembuhkan anak atau bayi yang sakit.

Selain itu, masyarakat Jawa juga meyakini bahwa sapu lidi dapat digunakan sebagai sarana tolak bala. Dua buah lidi yang diletakkan secara menyilang di atas pintu utama rumah dengan ujung yang ditancapkan bawang merah, bawang putih, dan cabai merah dipercaya dapat menolak berbagai hal-hal negatif agar tidak masuk ke dalam rumah.

-
Alat tolak bala yang terdiri dari cabai, bawang putih, dll (Z Creators/Titi Romiyati)

Sapu lidi juga dapat digunakan dalam berbagai ritus untuk menolak hujan. Metode yang digunakan adalah dengan membalik sapu gerang dan menambahkan tombak sewu di bagian tengah-tengah.

Filosofi dari penggunaan sapu lidi adalah bahwa tidak akan terjadi perubahan besar jika hanya dilakukan oleh satu orang, meskipun orang tersebut sangat hebat. Manusia sebagai makhluk sosial harus bekerja sama untuk mewujudkan keinginan bersama dalam menciptakan perubahan yang besar. Sapu lidi menjadi simbol dari kebersamaan dan kerja sama dalam menciptakan perubahan yang positif.

Baca Juga: Nyadar, Tradisi Petani Garam di Sumenep yang Dilakukan 3 Kali Setahun

-
Sapu lidi (Z Creators/Titi Romiyati)

Sapu lidi sudah menjadi simbol kultural bagi masyarakat Jawa dan bagian penting dalam upacara adat, seperti pada saat pengantin masuk ke rumah baru atau saat penyambutan tamu penting. Sapu lidi juga menjadi identitas budaya Indonesia yang beragam dan unik. Oleh karena itu, sapu lidi patut dipelihara dan dilestarikan sebagai warisan budaya Indonesia yang berharga.

Artikel Menarik Lainnya:

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

-
Z Creators

Editor: Z Creators

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X