Peneliti Temukan Cara Sulap Botol Plastik Menjadi Perasa Vanila

- Jumat, 25 Juni 2021 | 15:25 WIB
Sampah plastik. (photo/Ilustrasi/Pexels/Polina Tankilevitch)
Sampah plastik. (photo/Ilustrasi/Pexels/Polina Tankilevitch)

Pada masa mendatang, es krim vanilla yang kamu cicipi mungkin berasal dari botol plastik. Para ilmuwan dilaporkan berhasil menemukan cara untuk mengubah sampah plastik menjadi perasa vanila dengan bakteri rekayasa genetika, menurut studi baru ini. 

Adalah Vanillin, senyawa yang membawa sebagain besar bau dan rasa vanila, dapat diekstrasi secara alamki dari biji vanili atau dibuat secara sintetis. Sekitar 85% vanillin saat ini terbuat dari bahan kimia yang diambilp dari bahan bakar fosil, menurut The Guardian. 

Vanilin sendiri ditemukan di berbagai macam produk makanan, kosmetik, farmasi, pembersih dan herbisida, dan permintaannya yang "berkembang pesat". Pada 2018, permintaan global untuk vanillin sendiri sekitar 40.800 ton, dan diperkirakan meningkat menjadi 65.000 ton pada 2025. 

Permitaan dari vanillin sendiri "jauh melebihi" pasokan biji vanili, sehingga para ilmuwan terpaksa memproduksi vanilin sintetis. Untuk studi baru, para peneliti menggunakan metode baru untuk mengubah sampah plastik menjadi vanillin, sebagai cara untuk memasok vanillin dan mengurangi polusi plastik. 

Studi sebelumnya menunjukkan cara memecah botol plastik yang terbuat dari polietilen tereftalat menjadi subunit dasarnya, yang dikenal sebagai asam tereflatat. Dalam studi baru, dua peneliti di University of Edinburgh  berhasil merekayasa genetika bakteri E.Coli untuk mengubah asam tereflatat menjadi vanillin. 

Para peneliti mencampur bakteri rekayasa genetika mereka dengan asam tereflatat dan menyimpannya pada suhu 37 derajat Celcius selama sehari. Sekitar 79% asam tereflatat kemudian akan diubah menjadi vanillin.

"Krisis limbah plastik global sekarang diakui sebagai salah satu masalah lingkungan paling mendesak yang dihadapi planet kita," ungkap para penulis. 

"Pekerjaan kami menantang persepsi plastik sebagai limbah bermasalah dan malah menunjukkan penggunaannya sebagai sumber karbon baru dari mana produk bernilai tinggi dapat dibuat," kata rekan penulis Stephen Wallace, dosen senior bioteknologi di The University of Edinburgh.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X