Tim olahraga bola tangan putri asal Norwegia dilaporkan telah dikenai denda 1.500 Euro atau Rp25,6 juta. Penyebabnya adalah karena mereka menolak untuk memakai celana berbikini saat bertanding. Federasi Bola Tangan Eropa menjatuhkan hukuman itu setelah tim bola tangan putri Norwegia yang bertanding lawan Spanyol pada 18 Juli 2021. Mereka dianggap menyalahi aturan dengan memakai baju yang tidak semestinya.
"Dalam pertandingan merebut medali perunggu melawan Spanyol, tim Norwegia bermain mengenakan celana pendek yang tidak sesuai dengan Regulasi Seragam Atletik yang disebutkan dalam Aturan Permainan Bola Tangan," tulis federasi internasional tersebut dalam pernyataan tertulis, melansir dari Washington Post.
Berdasarkan panduan Federasi Bola Tangan Internasional, atlet wanita diharuskan memakai sports bra atau bikin. Celana bikini merupakan jenis celana dengan garis pinggang rendah, sekitar 7 cm di bawah pinggang. Dalam ketentuan federasi, lebar dari samping celana bikin untuk olahraga ini juga harus tepat yaitu maksimal 10 cm. Sementara itu, tim Norwegia memilih untuk mengenakan celana pendek dengan garis pinggang tinggi atau yang juga dikenal dengan sebutan brief.
Kepala Federasi Bola Tangan Norwegia Kare Geir Lior jelaskan banyak anggota tim mengatakan kalau model seragam yang dipakai selama ini tidak ideal dikenakan untuk olahraga bola tangan. Sebab, permainan itu menuntut banyak gerakan untuk memutar, melompat, merunduk, dan gerakan atletik lainnya di atas pasir.
"Federasi akan mendukung hak tim untuk menyoroti perbedaan gender, dan bertanding dengan seragam yang membuat mereka merasa nyaman," ujar Kare.
Di sisi lain, Kapten tim yaitu Katinka Haltvik mengatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan secara spontanitas.
"Kami melakukannya, dan kita lihat apa yang akan terjadi. Orang-orang menyemangati kami saat berjalan di depan beberapa tim. Saya harap kami bisa membuat gebrakan dengan cara ini dan di musim panas berikutnya kami bisa bermain mengenakan baju yang kami mau," ungkap Katinka.
